- ANTARA/ Yudhi Mahatma
VIVAnews - Tak jelasnya nasib RUU Keistimewawan DIY di tangan DPR, hingga presiden Susilo Bambang Yudhoyono memperpanjang jabatan Gubernur DIY satu tahun, membuat prihatin masyarakat Yogyakarta pro penetapan.
Tepat di malam Selasa kliwon yang dianggap malam keramat bagi masyarakat Jawa, Sekber Keistimewaan menggelar doa dan ritual budaya bagi keistimewaan DIY. Sekitar 250 anggota melakukan doa bersama dan ritual budaya di Pendopo Cepuri, Pantai Parangkusumo, Kabupaten Bantul, DIY.
Ritual budaya ini dimulai dengan pembacaan salawat dan macapat oleh anggota Sekber. Tak lupa, ada juga sesaji berupa nasi suci, buah-buahan, ingkung, dupa, jajan pasar dan tolak kencana juga disiapakan untuk rangkaian doa dan ritual budaya ini.
Agung Nurharjanto, anggota Sekber Keistimewaan, menyatakan, setelah salawat dan macapat selesai maka sesaji yang disiapkan diarak menuju Cempuri untuk didoakan bersama. "Doa yang kami utarakan, agar RUUK DIY segera ditetapkan dengan ruh penetapan,"kata Agung, Senin malam, 3 Oktober 2011
Agung menyatakan ritual budaya di Cepuri, Pantai Parangkusumo, merupakan ritual budaya yang kedua digelar oleh Sekber Keistimewaan setelah yang pertama digelar di Tugu Yogyakarta. "Ini ritual budaya untuk keistimewaan yang kedua digelar oleh sekber keistimewaan,"paparnya
Sementara, Widhi Hasta Wasana Putra, Ketua Sekber Keistimewaan, menyatakan, ritual yang digelar di Cepuri punya hubungan kultural dengan keraton Yogyakarta karena Sultan dipercaya punya hubungan batin dengan Ratu Laut Selatan. "Perjuangan yang kami lakukan bukan saja melalui jalur DPR namun juga melalui rohani. Kami berharap dengan doa dan kegiatan budaya ini menggetarkan hati para anggota DPR untuk menyelesaikan RUUK DIY,"ujarnya
Laporan: Juna Sanbawa | DIY
Haru, Sopir Bus Ini Diam-diam Bawa Para Penumpang Makan di Rumah Mertuanya saat Idul Fitri
Tersentuh hatinya untuk berbuat sedikit kebaikan, sopir bus Borlindo tersebut pun melakukan hal tak terduga, yaitu membawa para penumpang untuk singgah ke rumah mertuanya
