- ANTARA/PK-UAA/SP/Koz/Spt/11
VIVAnews - Rongsokan pesawat Casa 212 yang jatuh di Pegunungan Bahorok, Langkat, Sumatra Utara, kemungkinan tidak akan dievakuasi dan dibiarkan membangkai di hutan kawasan itu. Hal ini dikarenakan sulitnya medan di mana pesawat jatuh.
"Belum ada pemikiran ke situ karena melihat medannya, sepertinya susah," kata Safety Manager PT Nusantara Buana Air Robur AS Rizalianto ketika ditanya soal evakuasi bangkai pesawat, Minggu 2 Oktober 2011.
Namun, kata Rizalianto, beberapa elemen penting dari pesawat akan diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut. "Kami akan meminta untuk mengambil bahan-bahan investigasi, seperti kokpit, voice recorder, black box atau komponen-komponen lainnya," jelasnya.
Untuk barang-barang penumpang yang masih tertinggal di dalam pesawat, Rizalianto mengatakan belum ada pembicaraan untuk mengambilnya.
Seluruh penumpang pesawat berjumlah 18 orang tewas di dalam pesawat. Proses evakuasi mereka rampung pada Minggu kemarin, 2 September 2011. Setelah diangkut ke Rumah Sakit Adam Malik Medan, jenazah akan dibawa oleh keluarga masing-masing untuk dikebumikan.
Rizalianto mengatakan bahwa kecelakaan ini adalah pelajaran bagi keselamatan penerbangan di masa mendatang. "Harus ada kesiapan kita dalam menangani hal seperti ini. Harus disiapsiagakan," kata dia.
Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali
Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.
