Tim SAR Lempar Makanan ke Sekitar Casa Jatuh

Casa 212 PT NBA Jatuh di Bahorok
Sumber :
  • ANTARA/PK-UAA/SP/Koz/Spt/11

VIVAnews - Dua personel TNI Angkatan Udara yang diterjunkan tim SAR ke sekitar Casa 212 yang jatuh belum berhasil mendekat ke lokasi pesawat. Posisi kedua personel itu masih berada di atas titik jatuhnya pesawat Casa milik PT Nusantara Buana Air (NBA).

"Laporan terakhir, dua personel kami masih berada 300 meter di atas lokasi pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya Daryatmo saat berbincang dengan VIVAnews.com, Jumat 30 September 2011.

Daryatmo mengatakan, kedua personel itu semula berencana akan turun ke lokasi pesawat dengan menggunakan tali. Namun karena cuaca yang sangat buruk rencana itu dibatalkan. "Hujan turun deras, anginnya kencang sekali. Ada turbulensi udara dari bawah, kita tahu bagaimana angin Bahorok itu," kata dia.

"Kalau dipaksakan turun saat ini tidak akan menguntungkan. Sehingga diputuskan istirahat dan akan dilanjutkan besok pagi."

Menurut Daryatmo, kedua personel itu membawa bahan makanan untuk para korban. Namun, karena tak bisa turun ke pesawat, bahan makanan itu dilemparkan di dekat pesawat. "Makanan itu sudah dilempar. Tapi mereka tidak melihat ada yang mengambilnya," kata dia.

Dia menambahkan, untuk upaya evakuasi melalui udara, sore ini dihentikan untuk sementara. Karena cuaca kurang baik dan suasana sudah gelap. "Untuk yang bergerak melalui darat, kita serahkan ke koordinator masing-masing," kata dia.

"Kalau masih kuat mau jalan silakan, kalau istirahat silakan. Yang jelas, terlepas dari semua hambatan yang kita hadapi, upaya penyelamatan ini kita lakukan yang terbaik."

Prof Yudan dan Pejabat BPIP Melayat ke Rumah Kayla Peserta Seleksi Paskibraka Sukabumi

Casa 212 rute Medan-Kutacane Aceh milik PT NBA jatuh pada Kamis 29 September 2011. Nasib 18 penumpangnya belum diketahui hingga saat ini. (umi)

Hakim Agung Suharto

Pernah Anulir Vonis Mati Sambo, Kabar Majunya Suharto jadi Wakil Ketua MA Dikritisi

Pencalonan Hakim Agung Suharto sebagai Wakil Ketua Mahkamah Agung menuai respons negatif karena Suharto pernah menganulir hukuman mati untuk Ferdy Sambo.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024