Kebakaran KM Kirana IX

Truk yang Terbakar Berisi Bombay, CD, Parfum

Truck Terbakar di Kapal KM Kirana IX
Sumber :
  • ANTARA/Eric ireng

SURABAYA POST-- Moda transportasi laut atau kapal kembali memakan korban. Rabu (28/9) dinihari tadi, 8 penumpang Kapal Motor (KM) Kirana IX tewas terinjak-ijak dan kehabisan oksigen karena panik melihat kepulan asap dari dek barang/kendaraan di Dermaga Gapura Surya, Tanjung Perak.

Dugaan awal, asap berasal dari terbakarnya truk Fuso berisi bawang bombay dengan nomor polisi B-9231-TDA tujuan Batu Licin, Balikpapan, Kalimantan Timur.

Asap membumbung dari KM Kirana dengan tujuan Balikpapan itu terjadi sekitar pukul 06.00. Meski api tak sempat menyambar kendaraan lain ataupun lambung dek, desak-desakan penumpang yang kebingungan lah yang menyebabkan kematian. Hal itu dibenarkan oleh RS PHC Tanjung Perak, tidak ditemukan luka bakar pada korban.

"Delapan meninggal, 30 luka-luka dan 1 kritis di ICU," kata Manajer Pemasaran RS PHC Tanjung Perak Harry Setiawan, saat dihubungi siang tadi. Iwan menjelaskan, baik korban meninggal dan luka disebabkan karena mereka terinjak, tergencet dan tengelam. Mereka saat ini tengah dirawat intensif di RS PHC. "Satu korban yang kritis dikarenakan paru-parunya terlalu banyak kemasukan air," tandasnya.

Sementara itu, satu penumpang dikabarkan hilang di laut. Penumpang itu diduga panik dan mencebur laut untuk menyelamatkan diri. Petugas masih berusaha mencari keberadaannya. Belum diketahui apakah penumpang tersebut sudah tewas atau selamat.

Sekadar diketahui, jumlah penumpang total mencapai 850 orang.

Tim Puslabfor Polda Jawa Timur terus memeriksa satu truk Mitsubihsi Fuso berisi bawang bombay dengan nomor polisi B-9231-TDA. Diduga truk itu menjadi sumber masalah kebakaran KM Kirana IX yang terbakar di Pelabuhan Tanjungperak, Surabaya. Bawang bombay itu hampir menyentuh atap.

“Kami masih selidiki dan menunggu hasil olah TKP dari tim labfor Mabes Polri Cabang Surabaya,” tandas Kapolres Pelabuhan Tanjung Perak AKBP Jayadi mendampingi Wakapolda Jatim Brigjen Eddi Sumantri yang datang langsung ke lokasi kejadian di dermaga Gapura Surya, Rabu (28/9) pagi tadi.

Namun, berdasar informasi yang digali menyebut, kebakaran tersebut disebabkan kobaran api yang berasal dari kabin truk. Sumber tersebut mengatakan, pemicu api dikarenakan kardus yang terbakar di depan kemudi truk.

“Itu kardus isinya kayak parfum dan cairan silikon serta kepingan CD merk Maxell. Mungkin kepanasan di dalam karena kabin truk Fuso itu kan mesinnya di depan kemudi dekat sopir,” tutur seorang petugas yang enggan disebut namanya saat menurunkan barang-barang tersebut dari dalam truk.

Dugaan itu diperkuat Pemilik PT Dharma Lautan Utama, pengelola KM Kirana, Bambang Hario yang dimintai penjelasan menyusul insiden ini menjelaskan, kebakaran terjadi pada 06.30. Ia menegaskan, kebakaran bukan dari kapal KM Kirana, melainkan dari truk yang diparkir di dalam dek.

"Ada 36 unit motor 24 mobil yang mau berangkat dan diparkir di dek. Posisi truk itu ada di depan atau dekat penumpang," jelasnya. "Kami tegaskan, yang terbakar bukan kapalnya. Yang terbakar adalah kabin atau kepalanya truk," lanjutnya.

Ketika ditanya tentang siapa yang bersalah, dengan dia mengaku bahwa semua kecelakaan pagi ini adalah takdir Tuhan. "Kalau diibaratkan, maka kejadian ini mirip pertandingan sepakbola, di mana ada pemain yang tewas ketika ada perkelahian. Ini takdir," jelasnya.

“Kami akan ganti tiketnya sesuai harga Rp 280 ribu ditambah ongkos transport. Sekaligus, kami sediakan 8 bus untuk mengantar penumpang ke tempat asal. Kabanyakan penumpang berasal dari Jatim, sekitar Madiun, Kediri dan Trenggalek,” paparnya.

Sementara, Humas Syahbandar Pelabuhan Tanjung Perak Marzuki. Dia mengatakan tidak ada sisa kebakaran di KM Kirana IX. Namun ada asap yang keluar dari salah satu truk sehingga penumpang panik dan berebut keluar kapal.
 
"Kami sudah ke lapangan dan hanya melihat satu truk yang kaca depannya pecah. Tapi tidak ada cat yang mengelupas sehingga tidak ada bukti terjadi kebakaran," ujarnya.

Menurut dia, truk itu bisa mengeluarkan asap karena ada tekanan saat berada di dalam kapal. Penumpang yang melihat asap panik lalu berebut keluar kapal. Akibatnya puluhan orang terinjak-injak, dan ada sejumlah korban yang tewas.

Syarif Abdullah

Gerindra Akui Agenda Pertemuan Prabowo dengan Megawati Sedang Disusun
Petugas mengangkut barang milik pedagang pasar kutabumi

Aksi Pelemparan Batu Warnai Pembongkaran Pasar Kutabumi Tangerang

Aksi pelemparan batu mewarnai proses pembongkaran bangunan pasar dalam revitalisasi Pasar Kutabumi, Kecamatan Pasar Kemis, Kabupaten Tangerang, Kamis, 18 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024