40% Pasukan PBB Lakukan Pelecehan Seksual

VIVAnews - Perilaku penyimpangan berupa pelecehan seksual yang dilakukan pasukan perdamaian PBB mencapai angka cukup tinggi. Menurut data terakhir yang dimiliki Monuc menunjukkan kasus pelanggaran seksual 40 persen dilakukan kontingen.

Usulan Kejaksaan Izinkan Lima Smelter Perusahaan Timah Tetap Beroperasi Disorot

Salah satu staf Unit Kode Etik disiplin Monuc, Hamina mengatakan, komandan dari masing-masing kontingen berkewajiban mencegah kasus pelanggaran pelecehan seksual terhadap anak buahnya.

Karena itu, diperlukan juga pelatihan dan pemahaman peningkatan kesadaran tentang pentingnya dispilin dalam bidang pekerjaan di organisasi Monuc/PBB.

"Hal ini selain berdampak pada diri sendiri, pelaku, korban dan bahkan organisasi PBB itu sendiri yang tercoreng," ujar Hamina melalui keterangan pers yang diterima VIVAnews, Selasa, 27 Januari 2009.

Tidak hanya itu, diperlukan sikap profesionalisme dalam menjalankan tugas dan rasa hormat terhadap keberagaman nilai-nilai budaya masyarakat setempat dan negara lain.

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Melalui pelatihan, diharapkan dapat menyebarluaskan pemahaman tentang perilaku menyimpang, khususnya Sexual Exploitation Abuse (SEA) serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan sehingga dapat menyebarluaskan informasi SEA kepada personel lain dalam kontingen.

Mereka juga menjelaskan bahwa pencegahan pelanggaran SEA menjadi faktor penting yang harus dilaksanakan oleh seluruh personel Monuc.
 
Karena itu, dalam kesempatan tersebut, Kontingen TNI menerapkan tindakan pencegahan terhadap pelanggaran SEA, diantaranya dengan memberlakukan jam malam, mewajibkan seragam bagi anggota yang keluar camp, melarang bepergian ke tempat yang dicurigai sebagai tempat pelacuran, serta dengan menyediakan sarana rekreasi di dalam camp disamping melaksanaan kegiatan agama secara terprogram.

Jemaah haji Indonesia mendengarkan khutbah Subuh jelang wukuf.

Cegah Informasi Simpang Siur, Jemaah Haji Diimbau Tak Bagikan Kabar Tidak Benar di Media Sosial

Menurut Direktur Bina Haji PHU Arsad Hidayat, jemaah haji diminta tidak asal membagikan informasi yang beredar di media sosial yang belum jelas kebenarannya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024