Banjir Lahar Dingin Ancam Warga Merapi

Aliran lahar dingin Merapi
Sumber :
  • Fajar Sodiq| Magelang

VIVAnews - Sejak 15 September lalu, status gunung Merapi telah diturunkan dari "waspada" menjadi "normal" atau status paling rendah. Namun demikian, menjelang musim hujan yang diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober 2011 mendatang, warga lereng Merapi, khususnya yang berada di bantaran sungai yang berhulu di gunung itu diminta untuk mewaspadai adanya banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu dapat terjadi.

“Meski status Merapi normal namun bukan berarti ancaman bahaya Merapi selesai. Ancaman sekunder dari erupsi Merapi yaitu banjir lahar dingin tetap mengintai warga saat berlangsungnya musim hujan mendatang,” kata Subandriyo, petugas dari Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, 17 September 2011.

Subandriyo menyebutkan, material gunung yang keluar saat erupsi 2010 itu masih banyak meskipun terus-menerus ditambang. Sehingga, jika musim hujan datang, masyarakat harus waspada, khususnya para penambang pasir dan mereka yang di sekitar Kali Gendol, Opak, Kuning, Krasak dan sungai lainnya yang berada di Klaten, Boyolali dan Magelang.

“Penambang pasir juga harus mewaspadai adanya banjir lahar dingin yang sewaktu-waktu dapat terjadi ketika terjadi hujan berintensitas tinggi terjadi di puncak Merapi dan berlangsung dalam jangka waktu yang lama,” kata Subandriyo.

Heri Suprapto, Kades Kepuharjo, Cangkringan Sleman, mengatakan, saat ini warganya sudah mulai beraktivitas, membangun kembali rumah-rumah yang rusak diterjang material erupsi yang terjadi pada 2010 lalu. “Tetapi mereka kami ingatkan agar tetap mewaspadai lahar dingin yang membawa material pasir dan batu karena volumenya cukup banyak  dan bisa mengancam warga, jika terjadi banjir," ucap Heri.

Urip Bahagia, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Sleman mengatakan Pemkab Sleman tengah koordinasi untuk penanganan bencana lahar dingin menjelang musim penghujan ini. Pihak Dinas Sumber Daya Air, Energi dan Mineral Sleman juga sedang menyusun grand design per segmen daerah aliran sungai yang berhulu di lereng Merapi.

Tinggalkan Kodam Jaya, Mayjen TNI Putranto Gatot Terima Tongkat Komandan Dewa Perang TNI

”Sejumlah warga sudah kembali ke lokasi asal untuk memulai lagi kehidupan mereka,” kata Urip. “Namun Pemkab Sleman menegaskan, lokasi 9 dusun yang masuk kawasan rawan bencana tidak bisa lagi dibangun ulang karena ada bahaya erupsi Merapi yang mengancam,” ujarnya. (Laporan: Juna Sanbawa, Yogyakarta | kd)

Farrel Hilal

Alasan Farrel Hilal Memilih Jakarta Selatan sebagai Inspirasi Lagu Debutnya

Lagu ini merupakan perwujudan dari pengalaman hidup Farrel di Jakarta Selatan, yang dipenuhi dengan cerita-cerita menarik tentang kehidupan sehari-hari.

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024