- Banjir Ambarita
VIVAnews - Manajemen PT Freeport Indonesia sangat kecewa dengan aksi mogok kerja ribuan karyawan yang mulai berlangsung hari ini, Kamis 15 September, menuntut peningkatan upah kerja. Perusahaan menganggap mogok kerja itu tidak sah, karena mereka selalu membuka ruang perundingan.
"Manajemen PT FI kecewa dengan Pengurus Unit Kerja Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi dan pertambangan Serikat Pekerja Seluruh Indonesia atau PUK-FSP KEP SPSI, karena memutuskan menggelar aksi pemogokan yang tidak sah.
Sebab, ketika perundingan dimulai 20 Juli lalu, manajemen selalu berupaya melakukan perundingan dengan itikad baik, demi tercapainya suatu kesepakatan yang adil dan wajar, sesuai perjanjian kerja sama untuk periode 2011-2013," ujar Ramdani Sirait, Juru Bicara Freeport melalui pesan elektroniknya.
Ramdani melanjutkan, manajemen sudah mengutarakan keinginan agar perundingan dapat dilanjutkan dan diselesaikan tepat waktu. "Sesuai keputusan Menakertrans nomor 48/MEN/IV/2004, jika perundingan tidak selesai dalam waktu yang disepakati, para pihak dapat menambah waktu perundingan selama maksimal 30 hari, tapi yang saat ini tidak sesuai dengan keputusan menteri," ujarnya.
Kedepankan Dialog
Dia menuturkan, manajemen Freeport berharap dapat melanjutkan perundingan untuk mencapai kesepakatan yang adil, wajar demi kesejahteraan para karyawan non staf. "Tidak ada dasar hukum untuk segala bentuk penghentian pekerjaan atau pemogokan, karena UU mengendepankan dialog berkelanjutan dan mediasi.
Mediasi formal telah dijadwalkan pada hari ini oleh Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi di Jakarta untuk mencari solusi bagi pemogokan dan untuk mencapai PKB (Perjanjian Kerja Bersama)," jelasnya.
Ramdani menerangkan, perundingan berjalan dan manajemen menawarkan tawaran yang menarik dalam rangka peningkatan kesejahteraan karyawan. "Kami sudah tawarkan paket kompensasi yang terbaik dan pernah ditawarkan kepada karyawan di seluruh Indonesia.
Dan manajemen akan bersedia melanjutkan proses tawar menawar komponen dalam paket tersebut, selama perjalanan proses perundingan," tuturnya.
(Laporan: Banjir Ambarita| Papua)
Top Trending: 4 Perempuan Pernah Jadi Istri Ari Sigit, Jayabaya Ramal Kemunculan Gempa Besar
Artikel sederet nama perempuan yang pernah menjadi istri cucu Soeharto, Ari Sigit menjadi yang terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id sepanjang Rabu, 24 April 2024
