PT KAI

Penumpang Mudik Turun, Pendapatan Naik

Boediono memantau persiapan mudik di Stasiun Senen
Sumber :
  • VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis

VIVAnews - PT Kereta Api Indonesia memperoleh keuntungan  dari pendapatan  tiket kereta api yang terjual selama libur Lebaran hingga Rp209,52 miliar. PT KAI menyediakan angkutan lebaran mulai H-14 sampai H+14.

Tempat Produksi Tembakau Sintetis di Kos Digerebek Polisi, Modusnya Pelaku Berindah-pindah

Menurut Kepala Humas PT KAI, Sugeng Priyono, angka tersebut lebih besar dari pendapatan pada tahun sebelumnya yakni sebesar Rp207,42 miliar.

"Jumlah penumpangnya memang turun, tapi pendapatannya naik dibanding tahun sebelumnya," kata Sugeng di Gedung JRC, Juanda, Jakarta, Senin 12 September 2011.

Sementara itu, Direktur Umum PT KAI, Ignasius Yonan menuturkan, terjadi penurunan jumlah penumpang hingga 17 persen tahun ini. Hal itu, disebabkan keterbatasan jumlah armada yang disiapkan pada mudik lebaran 2011 ini dan adanya sistem baru yang diberlakukan.

Volume angkutan lebaran pada 2011 tercatat sebanyak 2.555.314 penumpang, sedangkan pada 2010 yakni sebanyak 3.081.532 penumpang.

"Jumlah angkutan selama 2011 ini menurun dibanding tahun lalu. Kenapa menurun, atau selisih 17 persen ini karena akibat penerapan sistem baru dengan pembatasan jumlah penumpang," terangnya.

Dia juga menjelaskan dari jumlah 17 persen tersebut antara lain tiga persen di antaranya penurunan pada kereta api eksekutif, empat persen kereta kelas bisnis dan 10 persen kereta ekonomi.

BKN Ingatkan ASN Tak Boleh Menolak Dipindahkan ke IKN

"Untuk eksekutif ada tiga persen karena disebabkan masih ada perbaikan kereta api di Inka. Untuk empat persen kereta bisnis, karena sedang dikonversi untuk kereta gerbong barang, dan 10 persen kereta ekonomi karena adanya pembatasan jumlah penumpang," paparnya.

Lebih lanjut, Ignasius mengatakan puncak volume penumpang pra lebaran dan sesudah lebaran. "Untuk puncak pra lebaran H-2 dengan volume penumpang 115 ribu penumpang dan untuk arus balik pada H+4 dengan volume 146 ribu penumpang," ungkapnya. (umi)

Prof. Dr. Ahmad Mulyana, M. Si. (Dekan Fikom Universitas Mercu Buana)

Konten Bunda Corla dan Nikita Mirzani Jadi Kajian Dosen Universitas Mercu Buana

Dengan menggunakan rancangan desain paradigma kritis, penelitian tersebut berusaha membongkar cara kerja ideologis di balik konten digital dengan format kekerasan verbal.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024