Tipis Peluang Kerja Pendatang Baru di Jakarta

Masker Polusi Udara
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta memastikan peluang kerja di sektor informal di Ibukota sudah tidak tersedia lagi. Karena itu, mereka mengimbau warga agar jangan memaksakan diri untuk mencari pekerjaan di Jakarta.

"Pekerjaan informal sudah habis, jadi yang ada hanya yang formal. Pekerjaan macam ini membutuhkan pendidikan yang cukup," ujar Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DKI Jakarta Deded Sukendar kepada VIVAnews.com.

Sudah begitu, saat ini peluang kerja untuk pendatang baru menurut dia sangat tipis. Dari data yang diperoleh, hanya sedikit perusahaan yang mampu menampung pekerja baru. Pendatang baru juga harus bersaing dengan calon pekerja lain yang sudah lama tinggal di Jakarta. Tahun ini, diperkirakan ada 520 ribu pencari kerja yang ber-KTP Jakarta.

KPU Plans to Set Election Result on March 20

"Dilihat dari seluruh wilayah dengan mendata pembuat kartu kuning (kartu untuk pencari kerja), jumlah ini lebih banyak lagi dari data yang ada. Sementara jumlah pendatang baru 80 ribu orang, dan lebih dari setengahnya akan mencari kerja," katanya

Deded mengatakan tidak ada larangan bagi siapa saja untuk mencari kerja asalkan melengkapi seluruh persyaratan. Tentu, pemiliki tanda identitas Jakarta akan diutamakan.

Perusahaan juga dihimbau untuk tidak asal menerima perkerja, meski mereka datang dari kampung dan bersedia dipekerjakan dengan bayaran murah.

"Banyak kami temukan karena mereka baru datang dari kampung dan membutuhkan pekerjaan cepat, ini dimanfaatkan untuk memberikan bayaran murah. Padahal, kami sudah memiliki standar bayaran untuk DKI," jelas dia.

Pemprov DKI masih mencari formula terbaik guna mengatasi arus urbanisasi yang selalu terjadi setiap arus balik mudik lebaran, antara lain memberikan pelatihan  hingga penegakan hukum.

Dalam lima tahun terakhir, jumlah pendatang baru ke Ibukota dalam arus balik Lebaran mengalami penurunan. Pada 2003 terpantau ada 204.830 pendatang, tahun 2004 sebanyak 190.356 jiwa, pada 2005 sebanyak 180.767 orang, pada 2006 sebanyak 124.427 jiwa, sementara 2007 sebanyak 109.617 jiwa, dan 2008 menurun cukup signifikan mencapai 88.473 jiwa.

Lalu pada tahun 2009 tercatat jumlah pendatang baru sebanyak 69.554 orang, atau mengalami penurunan sebesar 21,38 persen atau sebanyak 18.919 orang. Tahun 2010, jumlahnya turun lagi menjadi sekitar 60 ribu orang.

Polisi Periksa Amy BJ WNA Korea yang Laporkan Tisya Erni Hari Ini

Baca juga: Ini Syarat Pendatang Baru di Jakarta

Ilustrasi Masjid Istiqlal

Berkah Sholat Tarawih di Masjid, Seorang Wanita Dapat Surat Cinta dari Pria

Namun tak disangka-sangka, baru saja mengambil air wudu seorang pria tiba-tiba menghampirinya dan menyerahkan sebuah surat dan mengatakan bahwa itu adalah sebuah undangan

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024