Menag: Beda Lebaran, Pemerintah Tak Otoriter

Shalat Ied di Masjid Istiqlal, Jakarta
Sumber :
  • ANTARA/ Widodo S. Jusuf

VIVAnews -- Menteri Agama, Suryadharma Ali, mengatakan keputusan pemerintah yang menetapkan Idul Fitri jatuh pada Rabu 31 Agustus merupakan hasil musyawarah. Dia menolak putusan itu dikatakan otoriter.

"Otoriter yang bagaimana? Itu kan ada 12 pembicara di sidang isbath. Sebelas setuju hari Rabu, satu saja yang Selasa. Bagaimana disebut otoriter," kata Suryadharma usai menghadiri open house di kediaman Megawati Sukarnoputeri, Jakarta, Rabu 31 Agustus 2011.

Suryadharma juga membantah ada pihak-pihak yang merasa tersingkirkan karena penetapan sidang isbat kemarin, seperti pimpinan Muhammadiyah, Din Syamsuddin, misalnya.

Gelar Halal Bihalal, Menaker Minta Pegawai Kemnaker Meningkatkan Etos Kerja dan Pelayanan Masyarakat

"Nggak benar itu. Pak Din nggak ikut sidang isbat kemarin. Keputusan dari Muhammadiyah kemarin menghomati sidang yang memutuskan Idul Fitri hari Rabu 31 Agustus. Namun Muhamadiyah mohon izin melaksanakan Idul Fitri kemarin, jadi tidak ada masalah," kata dia.

Menurut Suryadharma, perbedaan itu tidak perlu dibesar-besarkan. Karena, lanjut dia, tidak ada maksud pemerintah untuk membeda-bedakan suatu golongan. "Itu hanya prasangka saja, kita tidak membeda-bedakan," tutur Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan itu.

Sebelumnya, PP Muhammadiyah menilai keputusan pemerintah bahwa 1 Syawal 1432 Hijriyah jatuh pada Rabu, 31 Agustus 2011, merupakan pemihakan kepada salah satu ormas Islam.

Menurut Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Din Syamsuddin, itu karena suara Muhammadiyah nyaris tidak didengar pemerintah. "Sikap pemerintah ini berpotensi inkonstitusional," kata dia usai memimpin Salat Id di Alun-alun Utara Keraton Yogyakarta, Selasa, 30 Agustus 2011.

Ilustrasi ban retak

Waspada, Ini Tanda-tanda Ban Mobil Mau Pecah!

Ban pecah merupakan salah satu faktor utama penyebab kecelakaan di jalan tol.

img_title
VIVA.co.id
16 April 2024