Mantan Menteri HAM Dimakamkan di Aceh

Hasballah M. Saad
Sumber :

VIVAnews--Mantan Menteri Negara Urusan Hak Asasi Manusia RI Dr Hasballah M Saad meninggal di RS Mitra Keluarga Bekasi Barat, pada Selasa 23 Agustus 2011 sekitar pukul 00.05 WIB.  Salah seorang sahabat karibnya, anggota DPD RI Farhan Hamid, mengatakan almarhum meninggal karena sakit jantung.

Tetap Kompak, Momen Eko dan Akri Jenguk Parto, Minta Penggemar Jangan Khawatir Hal Ini

 “Tadi subuh saya sempat ke rumah sakit, dan almarhum sedang dimandikan untuk dikafani,” ujar Farhan kepada VIVAnews.  Dari rumah sakit, jenazah Hasballah dishalatkan di masjid kompleks kediaman almarhum,  Kompleks Taman Sari Persada Raya, Blok 21, Nomor 17, Jati Bening, Bekasi. Siang tadi jenazah diterbangkan melalui Bandara Soekarno Hatta menuju Bandara Iskandar Muda, Aceh Besar. Rencananya almarhum dimakamkan Selasa sore di kampung halamannya, Kembang Tanjong, Pidie.

Lahir pada 14 Juli 1948 di Pidie, Aceh, Hasballah pernah menjabat Menteri Hak Asasi Manusia pada 1999-2000 di Kabinet Indonesia Bersatu era pemerintahan Presiden KH Abdurrahman Wahid. Hasballah juga tercatat satu-satunya menteri mengurus soal Hak Asasi Manusia, sebelum bidang itu digabung menjadi Kementerian Hukum dan HAM seperti sekarang.

Arab Saudi Kemungkinan Ikut Ajang Miss Universe, Kandidat Lagi Diseleksi Ketat

Farhan mengatakan Hasballah adalah sosok supel, dan punya pergaulan luas. Dia dikenal aktivis pada 1970an, sebagai Sekretaris Dewan Mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah), Banda Aceh.

Pernah menjadi dosen di Unsyiah, Hasballah lalu memilih sekolah ke Jakarta untuk menyelesaikan pendidikan doktoralnya. Lalu dia berkecimpung di dunia lembaga swadaya masyarakat Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI), sebelum akhirnya menjadi politisi lewat jalur Partai Amanat Nasional (PAN).

Orangtua Anak yang Tabrakkan Mobil di Mall Jadi Konsumen Chery

“Kita kehilangan sosok dengan keragaman pengalaman,” ujar Farhan Hamid, mantan anggota DPR RI asal Aceh dari PAN.

Kiprahnya di dunia hak asasi manusia dimulai saat Hasballah menjadi juru bicara gerakan advokasi pelanggaran HAM berat di Aceh. Setelah reformasi, pelanggaran HAM akibat operasi militer Orde Baru menumpas GAM di sana terkuak ke publik. Hasballah lalu ditunjuk Presiden Abdurrahman Wahid untuk menjadi menteri mengurus soal Hak Asasi Manusia. Tapi jabatan itu hanya sempat dipegangnya 10 bulan, seturut turunnya Gus Dur dari kursi Presiden RI.

Hasballah belakangan bergiat di Aceh Culture Institute. Dia juga aktif menulis soal budaya dan sejarah Aceh. “Terakhir, beliau juga berencana mendirikan Institut Kesenian Aceh,” ujar Fikar W Eda, seorang penyair Aceh yang tinggal di Jakarta. Menurut Fikar, Hasballah meninggal sebelum sempat menuntaskan buku otobiografinya. “Baru ditulisnya 95 persen,” ujar Fikar.  Buku itu rencananya akan diluncurkan pada November mendatang di Jakarta.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya