- Antara/ Siswowidodo
VIVAnews - Menjelang mudik, salah satu hal mendesak yang harus dilakukan pemerintah adalah antisipasi terhadap potensi kecelakaan. Selama ini, perlintasan kereta api menjadi salah satu lokasi yang sering terjadi kecelakaan. Utamanya disebabkan tidak adanya palang pintu perlintasan di banyak titik.
Selain tidak adanya palang pintu, banyaknya masyarakat yang melanggar rambu-rambu ketika melintas di perlintasan kereta api, Hal ini menjadi penyebab terjadinya kecelakaan.
Kepala Humas PT KA Daops VI Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengakui ada ratusan perlintasan kereta api yang tidak dijaga dan tidak ada palang pintu. Semua perlintasan kereta api memang rawan terjadi kecelakaan, apalagi menjelang lebaran.
"Semua perlintasan kereta api memang rawan," kata Eko saat ditemui wartawan di kantornya, 11 Agustus 2011.
Eko menjelaskan, di wilayah Daops VI Yogyakarta dan Jateng terdapat 508 jumlah perlintasan kereta api, diantaranya 380 di Jawa Tengah dan 122 di DIY. Kemudian, terdapat 11 fly over di atas rel perlintasan kereta api, yang terdiri dari 6 fly over di Jawa Tengah dan 5 di DIY, serta 9 underpass di Jateng, dan 10 di DIY.
"Ada 351 perlintasan yang tidak dijaga dan tidak ada palang pintu, terdiri 287 di wilayah Jateng dan 64 di DIY," jelasnya.
Ia menuturkan, penyebab kecelakaan di perlintasan kereta api disebabkan ketidakwaspadaan masyarakat yang melintas. Masyarakat tidak disiplin, tidak taat asas dan rambu-rambu. "Tapi masyarakat mungkin karena karena terburu-buru dan tidak disiplin," kata Eko.
Laporan: Erick Tanjung | DIY
Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman memberikan arahan agar jajarannya mampu membangun ekosistem baru di sektor pertanian dan membuat pertanian diminati anak muda.
