- ANTARA/ Rosa Panggabean
VIVAnews- Keluarga Almarhum Ruyati binti Satubi, TKI yang tewas dipancung di Arab Saudi, kecewa mendapatkan uang Rp20 juta oleh TKW Darsem. Padahal Darsem mendapatkan sumbangan dari pemirsa TVOne sebesar Rp1,2 miliar karena gencarnya berita tentang Ruyati.
“Saya baru saja terima uang itu hari Kamis kemarin (4 Agustus 2011). Itupun setelah Darsem, di telepon Migrant Care. Saya disuruh datang ke rumahnya di Subang,” ujar Een Nuraeni, anak pertama Ruyati, ketika di hubungi VIVAnews.com, Jumat 5 Agutus 2011.
Een berangkat ke rumah Darsem di Kecamatan Pusaka Negara Kabupaten Subang, bersama suami dan 2 orang anaknya, menggunakan mobil dari LSM Migrant Care. Ketika itu ia juga ditemani Staff Advokasi, Migrant Care, Nining Djohari. Uang yang diberikan oleh ayah Darsem, Dawud, kemudian di sumbangkan oleh Een untuk pembangunan mushola.
“Yang Rp8 Juta saya serahkan ke Mushola Nurul Yasin di Pebayuran Bekasi. Rp8 Juta lagi saya serahkan ke Mushola Syahrul Khoir di Sukatani Bekasi. Sisanya saya kasih tukang ojek, dan untuk biaya pengajian mendoakan Umi (Ibu) di rumah,” katanya.
Menurut Een uang sebesar itu yang diterimanya dari keluarga Darsem, tidak sebanding nyawa Ibunya yang berakhir di pedang pancung algojo Kerajaan Arab Saudi. Bagi Een pemberian uang yang hanya sebesar Rp20 Juta adalah penghinaan. Memang tak dipungkiri, jika keluarga besar Ruyati tengah butuh uang. Tapi jika begitu caranya Een menolak. “Pas saya dikasih uang itu, kayaknya Darsem dan Ayahnya bangga banget,” lanjutnya.
Padahal uang Darsem dan keluarganya Rp1,2 milyar itu berasal dari sumbangan pemirsa TvOne. Derasnya pemberitaan Ruyati pada saat itu menimbulkan simpati bagi Darsem, TKI yang juga terancam hukuman yang sama “Jangankan saya, Migrant Care yang nemenin saya ke rumah Darsem aja bingung, kok saya cuma dikasih segitu?,” kata Een lagi.
Ketika Migrant Care dan Een berada di rumah Darsem, banyak tetangga Darsem kecewa atas perubahan sikap dari TKW yang baru saja lolos dari hukuman pancung itu. Tak sedikit para tetangga Darsem yang juga menyampaikan uneg-uneg kepada Een dan Migrant Care, perihal perubahan sikap Darsem hingga 180 derajat, usai dibebaskan dari hukuman pancung.
Tetangga Darsem justru sangat simpatik ketika Een datang. Mereka tampak turut berbela sungkawa, dan mengajak Een bersalaman. “Darsem pas ngasih uang ke Saya sempet bilang, katanya dia plong, sudah ngasih sumbangan buat keluarga Ruyati,” Kata Een.
Een sendiri memilih menggunakan uang pemberian keluarga Darsem untuk disumbangkan bagi pembangunan mushola, karena ingin pahala kepada almarhumah Ruyati terus mengalir. “Amal buat Umi biar diperbanyak,” ujarnya. “Saya justru mempertanyakan sikap Darsem. Masa pas saya datang, dia pakai gelang emas di tangan kanan-kirinya banyak banget," lanjutnya.
Een dan LSM Migrant Care sangat menyayangkan perubahan sikap Darsem dan keluarganya yang baru saja menjadi orang kaya baru, padahal dia bisa diperhatikan banyak pihak justru setelah peristiwa pemancungan Ruyati yang dilakukan mendadak. “Dia itu selamat karena Umi. Kayaknya nggak sebanding sama apa yang dia lakukan sekarang, dengan hilangnya nyawa Umi,” katanya.
Een khawatir setelah ini tidak ada lagi pihak yang peduli nasib TKW di luar negeri. “Saya kecewa banget. Saya memang butuh uang, tapi kalau begitu caranya saya jadi nyesel udah maen ke rumah Darsem. Saya itu bukan pengemis,” ujar Een.
Kekecewaan atas gaya hidup Darsem juga diungkap pengacara Darsem, Elyasa Budianto. Dengan dana sumbangan pemirsa, Darsem kini bergelimang harta dan sombong. Saat bertemu Darsem dan Dawud, Elyasa sudah mengingatkan gaya hidup Darsem. Karena, kata Elyasa, tak sedikit warga sekitar mengeluhkan gaya hidup Darsem saat ini.
"Tabiatnya jadi sombong. Rupanya orang ini tidak siap kaya. Saya sudah ingatkan, 'Ingat Pak Dawud, sumbangan itu salah satunya karena kepala Ruyati'," kata Elyasa saat ditelpon VIVAnews.
Ketika dikonfirmasi, ayah Darsem, Dawud membantah tudingan itu. Menurutnya sikap anaknya tak berubah. Dawud mengatakan, sebagian besar uang dana pemirsa tvOne saat ini masih tersimpan di tabungan BRI Cabang Pamanukan. Dawud membantah dananya digunakan membeli perhiasan dan bermewah-mewah. [Baca penjelasan ayah Darsem di tautan ini].
Laporan Erik Hamzah|Bekasi
Terkuak! Pemilik Fortuner Arogan Ngaku Adik Jenderal TNI Ternyata Pakai Pelat Dinas Palsu
Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Mayjen R Nugraha Gumilar angkat bicara soal viral pengemudi mobil SUV Fortuner yang menggunakan pelat dinas TNI dan bersikap arogan
