Ramadan, BI Waspadai Penyebaran Uang Palsu

Ilustrasi rupiah.
Sumber :
  • VIVAnews/ Tudji Martudji

VIVAnews – Bank Indonesia Mataram mewaspadai penyebaran uang palsu selama bulan Ramadan. Untuk menanggulangi peredaran uang palsu, BI Mataram meningkatkan sosialisasi mengenai ciri-ciri keaslian uang palsu.

Kepala BI Mataram M Junaifin menyatakan, sosialisasi dilakukan langsung kepada masyarakat dengan melibatkan sekolah, TNI, dan lembaga perbankan. “BI terus melakukan kerja sama yang lebih intensif dengan Polri, Badan Intelijen Negara, dan Badan Koordinasi Pemberantasan Uang Palsu,” kata Junaifin di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Kamis 4 Agustus 2011.

Junifin menuturkan, secara kuantitas, jumlah temuan uang palsu di NTB pada periode Januari-Juni 2011 sebanyak 294 lembar. Uang yang paling banyak dipalsukan berupa uang kertas pecahan Rp100 ribu dan Rp50 ribu. Terkait temuan itu, BI mengimbau masyarakat yang menemukan uang palsu untuk segera melapor kepada aparat keamanan terdekat.

Menurut Junifin, memasuki bulan Ramadan, peredaran uang di Provinsi NTB mulai meningkat. Ia mengatakan, peningkatan peredaran uang akan terus menjelang Hari raya Idul Fitri. BI Mataram memproyeksikan, kebutuhan uang (outflow) selama periode Ramadan dan Idul Fitri ini akan mencapai Rp720,4 miliar atau meningkat sebesar Rp85,1 miliar dibanding tahun lalu.

Dalam sehari, lanjutnya, jumlah orang yang menukarkan uangnya, pecahan besar maupun pecahan kecil, mencapai 200 orang per hari. Junaifin mengatakan, banyaknya peredaran uang di NTB menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan perekonomian daerah yang positif. Meski begitu, dia mengimbau masyarakat tetap waspada dan cermat atas kemungkinan peredaran uang palsu.

“Masyarakat harus tetap cermat dan teliti menerapkan 3D, yakni dilihat, diraba, dan diterawang,” kata Junifin. (Laporan: Edy Gustan | Mataram, umi)

KPU Sebut Gugatan Ganjar-Mahfud yang Singgung Jokowi Salah Sasaran
Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Pol Djuhandhani Rahardjo Puro

Indonesian Students Victim of Germany Human Trafficking Mostly In Debt

The Indonesian police have uncovered many students who have become victims of an international human trafficking network to Germany, where they are trapped in debt.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024