Kepala BNPB: Warga Sekitar Lokon Tangguh

Gunung Lokon, Sulawesi Utara, meletus
Sumber :
  • Antara/ Basrul Haq

VIVAnews - Sudah sepuluh hari Gunung Lokon di Tomohon, Sulawesi Utara dinyatakan berstatus Awas. Belum ada pertanda, ia akan berangsur tenang.

Warga berada di tengah ketidakpastian, meski demikian, pujian diberikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Maarif. Kata dia, masyarakat sekitar Lokon tangguh.

Syamsul mengatakan, mereka sudah mulai berusaha untuk mandiri memenuhi kebutuhan di tengah bencana. Dia menambahkan, seorang rekannya menawarkan bantuan pada masyarakat. Jawaban warga, "tidak usah, kami bisa sendiri," kata Syamsul saat ditemui dalam acara 'Peran Media dalam Penanggulangan Bencana' di Hotel Orchardz, Jakarta, Rabu 20 Juli 2011.

Bahkan, lanjutnya, mereka membuat mekanisme sendiri selama masa pengungsian. "Pemuda, bapak-bapak menjaga rumahnya, dibantu teman-teman dari Polri. Kemudian ibu-ibunya terlibat di sana. Ada salah seorang kepala desa yang perempuan itu juga membantu," jelas Syamsul.

Namun demikian, hal itu tidak lantas membuat BNPB, pemerintah dan instansi-instansi lain seperti TNI-Polri menurunkan tingkat kepedulian terhadap masyarakat. Syamsul menuturkan, mereka terus memasok bantuan kepada para pengungsi baik logistik maupun keamanan.

"Tentang makanan dan sebagainya kemarin dibantu oleh TNI AD, AL dan Kapolri, BNPB masih ada disana. Sejak tiga hari sebelum meletus, melakukan pendampingan, saya juga sudah datang kesana. Bantuan-bantuan dari Menko Kesra, Mensos, Pemerintah termasuk dari BNPB juga terus mengalir," lanjutnya.

Sampai saat ini, jumlah pengungsi di Gunung Lokon yaitu sekitar 5.359 jiwa tersebar di 25 titik. "Tidak ada masalah menonjol," kata dia. Meski, "pertama-tama pasti ada periode panik, di manapun pasti seperti itu." (eh)

Red Sparks Vs Indonesia All Stars, Tim Korea Selatan Tak Mau Main-main
Ilustrasi mobil polisi di lokasi kejadian.

Tolak Kasih Data Buat Pinjol, Istri di Tebet Jaksel Dianiaya Suami

Seorang ibu muda bernisial TE jadi korban KDRT karena sang suami diduga terjerat pinjaman online (pinjol).

img_title
VIVA.co.id
17 April 2024