NU Belum Tentukan Hari Pertama Puasa

Menunggu waktu berbuka puasa di Mataram, NTB.
Sumber :
  • ANTARA/Budi Afandi

VIVAnews – Nahdlatul Ulama belum menentukan awal bulan Ramadhan 1432 Hijriah. Mereka baru akan menentukan hari pertama puasa, menjelang akhir bulan Sya’ban. Pada kalender Masehi, bulan Sya’ban sendiri sudah dimulai sejak Minggu, 17 Juli 2011 lalu.

“NU belum menentukan awal Ramadhan. Bisanya nanti. Kalau ditetapkan sekarang, itu menggunakan metode Hisab. Hisab artinya dihitung. Jadi Hisab bisa dihitung jauh sebelum 1 Ramadhan atau 1 Syawal. Jadi ada kemungkinan sama atau beda dengan ketetapan pemerintah,” kata Wakil Rais'am Pengurus Besar NU, KH Achmad Mustofa Bisri di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa 19 Juli 2011.

Mustofa menjelaskan, NU tidak bisa menentukan hari jatuhnya bulan Ramadhan sejak sekarang, karena NU menggunakan metode Rukyah – dengan melihat bulan – dalam menetapkan hari pertama puasa, bukan Hisab. Oleh karena itu, kata Mustofa, NU baru akan menentukannya memasuki akhir bulan Sya’ban nanti.

“Yang penting, selama pemerintah juga menggunakan metode Rukyah, maka NU akan mengikuti pemerintah. Jadi tinggal tunggu pengumuman pemerintah saja,” ujar Mustofa.

Ia pun tidak mempermasalahkan apabila nantinya ketentuan awal puasa antara NU dan Muhammadiyah berbeda. “Itu sudah biasa. Dalam menentukan Ramadhan, mayoritas umat Islam di dunia menggunakan metode Rukyah. Tapi kalau ada yang menggunakan Hisab, tidak apa-apa,” kata dia.

Sebelumnya, Muhammadiyah menetapkan awal Ramadhan 1423 Hijriah jatuh pada hari Senin legi atau tanggal 1 Agustus 2011, dan Idul Fitri atau 1 Syawal 1423 Hijriah jatuh pada hari Selasa Kliwon atau tanggal 30 Agustus 2011.

“Umat diharapkan dapat memahami dan menghargai perbedaan dan menjunjung tinggi keutuhan serta toleransi sesuai keyakinan masing-masing,” kata Ketua Majelis Tarjih Pengurus Pusat Muhammadiyah, Oman Faturrahman. (eh)

Guru dan IRT Jadi Korban Pinjol Ilegal Terbanyak, OJK: Cek Legalitas dan Logis Sebelum Pinjam
Sistem Tata Surya.

NASA Sebut Ada Lebih dari 5.000 Planet di Luar Tata Surya, Begini Penjelasannya

 NASA telah mengumumkan keberadaan lebih dari 5.000 planet di luar Tata Surya kita, secara tepatnya 5.005 planet, yang sekarang tercatat dalam arsip eksoplanet mereka.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024