- VIVAnews/Tri Saputro
VIVAnews - Guna mengantisipasi lonjakan penumpang saat arus mudik Lebaran 2011, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyediakan 6.500 bus cadangan. Diperkirakan warga Jakarta yang akan mudik Lebaran menggunakan bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) naik 10 persen dari jumlah pemudik tahun sebelumnya yang mencapai 2,2 juta orang.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Udar Pristono mengatakan, bus AKAP reguler yang saat ini tersedia tetap akan dioperasikan. Sedangkan bus cadangan yang disediakan, antara lain seperti bus pariwisata dan bus kota yang kondisinya masih baik.
"Bus tambahan itu sifatnya hanya cadangan, bus raguler tetap beroperasi seperti biasanya," kata Pristono di Jakarta, Selasa, 19 Juli 2011.
Menurut Pristono, selama belum terpakai, bus cadangan tetap berada di pool masing-masing. Saat dibutuhkan, baru kemudian kepala terminal melakukan koordinasi dengan pool. Saat ini terdapat empat terminal utama yang melayani pemberangakatan antar provinsi, yakni terminal Lebak Bulus, Tanjung Priok, Kampung Rambutan, dan Pulo Gadung.
Selain itu, juga disediakan 11 terminal bantuan. Terminal ini meruapakan terminal antar kota, seperti Rawamangun, Ragunan, Tendean, Pasar Minggu, dan Senen.
"Tahun ini juga akan ada terminal bantuan agar masyarakat yang akan mudik lebih aksesnya lebih banyak," ujar dia.
Bus reguler yang saat ini tersedia sekitar 3 ribu armada. Sejauh ini, tambah Pristono, bus reguler masih bisa menampung jumlah penumpang yang akan mudik liburan, mengingat banyak pula perusahaan yang mengadakan kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) mudik bareng.
"Tahun lalu bus cadangan yang disediakan tidak terpakai. Tetapi tetap kami sediakan," terangnya.
Diperkirakan, untuk tahun ini akan ada sekitar 15 perusahaan yang mengadakan mudik bareng. Pendaftaran perusahaan yang akan mengadakan acara mudik bareng sendiri, dilakukan di Dirjen Perhubungan Darat.
"Trennya memang seperti itu. Bahkan ada perusahaan yang juga mengangkut motor," tutur Pristono.
Dia menambahkan, moda transportasi yang digunakan pemudik dari Jakarta bervariasi, seperti menggunakan kereta api, pesawat, dan kendaraan pribadi. Dia memprediksi puncak arus mudik kali ini terjadi pada H-3 Lebaran. Sementara untuk arus balik, diperkirakan tidak akan bersamaan. (umi)