Hutan Indonesia Terbakar, Malaysia Berkabut

Kabut asap di Sampit, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah
Sumber :
  • Antara/ Untung Setiawan

VIVAnews - Ratusan titik api di Sumatra dan Kalimantan kembali membuat udara beberapa kota di Malaysia diselimuti asap tebal. Tingkat polusi di puluhan wilayah juga dilaporkan masuk ke taraf berbahaya, warga diminta menggunakan masker jika keluar rumah.

Dilansir dari laman The Star, Selasa, 12 Juli 2011, dilaporkan lebih dari 500 titik api terdapat di dua pulau di Indonesia dalam dua hari terakhir. Citra satelit menunjukkan 217 titik api terdapat di Sumatra, 300 di Kalimantan, dan 13 lainnya di semenanjung Malaysia.

Indeks Polusi Udara (API) Kementerian Lingkungan Malaysia menunjukkan angka yang beragam, antara angka 51 hingga 100 di 43 wilayah di Malaysia. Wilayah terparah adalah Bukit Rambai, negara bagian Malaka, dengan tingkat polusi mencapai 83, diikuti oleh Nilai, negara bagian Negeri Sembilan, dengan tingkat polusi 80.

Sistem peringkat Bahaya Kebakaran Asia Tenggara telah memasukkan hutan di Sumatra, Kalimantan, Semenanjung Malaysia dan Serawak dalam kategori ekstrem, kemungkinan besar terjadi kebakaran. Sistem memperingatkan, rumput kering di hutan kemungkinan besar penyebab kebakaran.

Menurut Badan Meteorologi Malaysia (MMD), asap tebal di puluhan wilayah ini mulai memperpendek jarak pandang. Di Petaling Jaya, berdasarkan MMD, jarak pandang menurun 2km setiap jamnya kemarin. MMD menuliskan, cuaca akan kering dalam beberapa hari, membuat asap semakin lama bercokol.

Para ahli kesehatan di Malaysia menghimbau warga untuk tidak sering-sering keluar rumah. Jikapun keluar, dihimbau memakai masker, dan sering-sering meminum air putih. (eh)

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang
Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024