Kemenkes Perintahkan DKI Waspadai E coli

Seorang dokter di Jerman mengganti infus pasien yang terinfeksi E coli
Sumber :
  • AP Photo/ Gero Breloer

VIVAnews-Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mendapat perintah dari pemerintah pusat mengantisipasi tercemarnya bahan makanan dari bakteri-bakteri mematikan termasuk Eschericia coli atau E coli. Perintah itu berupa penyelenggaraan penyuluhan pengamanan kandungan makanan.

"Pertama, kami baru dapat edaran dari Kementerian Kesehatan. Kami akan segera membuat edaran kepada seluruh Puskesmas kecamatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Provinsi DKI, Dien Emawati.

Menurut Dien, edaran soal pengamanan makanan itu akan disebarkan ke seluruh Kepala Puskesmas di seluruh kecamatan yang ada di Ibu Kota. Edaran itu akan diimplementasikan dengan penyelenggaraan penyuluhan pengamanan makanan dan pengolahan makanan yang benar.

"Bakteri itu mati pada suhu 70 derajat. Artinya, kita harus rebus dengan benar," kata Dien saat ditemui dalam acara 'Kampanye Ayo Stop DBD, ASEAN Dengue Day 2011' di Monas, Jakarta, Minggu 12 Juni 2011.

Dien menegaskan, pengolahan makanan yang benar juga menjadi salah satu penentu pencegahan bakteri mematikan. Selain itu, perilaku hidup bersih dan sehat juga menjadi salah satu upaya.

"Kalau makan harus cuci tangan dengan sabun. Kalau selesai BAB, cuci tangan dengan sabun. Karena salah satu penularannya lewat BAB tadi," kata Dien. "Feses orang yang sakit, bisa menular ke kita."

Menurut data Kementerian Kesehatan, wabah penyakit ini sebenarnya mulai terjadi di Jerman pada pertengahan Mei 2011. Sampai 2 Juni 2011, Jerman menemukan 520 kasus haemolytic uraemic syndrome (HUS) dengan 11 kematian.

Terdapat 2.800 kasus enterohaemorrhagic Escherichia coli (EHEC), di Jerman sendiri terdapat lebih dari 1.733 kasus dan 17 kematian. Total korban tewas mencapai 30 orang. Wabah ini menyebar di 14 negara Eropa.

Gejala penyakit ini berupa sakit perut seperti kram dan diare. Pada sebagian kasus, bahkan dapat mengeluarkan diare berdarah (haemorrhagic colitis). Juga dapat timbul demam dan muntah.

UI Raih Peringkat Pertama Kampus Terbaik Indonesia Versi THE Asia University Rankings 2024
Dividen.

Indika Energy Bakal Tebar Dividen Rp 480 Miliar, Cair Awal Juni 2024

Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) PT Indika Energy Tbk (INDY) memutuskan pembagian dividen tunai senilai US$30 juta atau sekitar Rp 480 miliar.

img_title
VIVA.co.id
6 Mei 2024