VIVAnews – Bali memerlukan sejumlah Pramuwisata yang menguasai bahasa Rusia. Hal ini lantaran jumlah wisatawan yang dilayani dengan tenaga yang ada tidak seimbang.
Menurut Ketua DPP Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI), I Nyoman Kandia bahwa Rusia menempati posisi lima besar setelah Australia yang untuk jumlah kunjungan tahun 2008 mencapai 200 ribu orang.
"Tenaga pramuwisata yang kita punya mampu berbahasa Rusia hanya 100 orang dari total 12 ribu yang kita punya se Indonesia. Dan 100 orang itu sekarang berada di Bali semua," tegas Kandia yang ditemui usai penutupan World Federation of Tourist Guide association (WFTGA) di Kuta, Bali, Jumat, 16 Januari 2009.
Perhatian pemerintah akan hal ini pun juga minim dan seolah tak mau tahu dengan kemampuan bahasa asing para pramuwisata kita. "Kalau dibandingkan dengan Kairo, atau negara lain, untuk bisa menjadi pramuwisata, sekolahnya saja butuh waktu empat tahun. Sementara kita, hanya kursus yang diselenggarakan Disparda tiga hari langsung bisa terjun ke lapangan," sesalnya.
Akibat kemampuan berbahasa Rusia yang terbatas ini sehingga membuat peluang baru bagi wisatawan yang awalnya hanya ingin berwisata dengan visa turis lalu nyambi menjadi pramuwisata untuk warga se-negaranya yang kebetulan berada di Bali.
Kandia berharap agar pihak Imigrasi dapat mengawasi secara ketat wisatawan yang memanfaatkan hal-hal seperti ini. "Ini tantangan bagi asosiasi, kira-kira DPP berani nggak melakukan tindakan seperti ini. Kalau saya berani, dan sudah saya buktikan saat menemui guide Rusia di Tampaksiring lalu difoto lalu dilaporkan," paparnya.
Laporan : Wima Saraswati/Bali
Terpopuler: Harga Toyota Fortuner Hybrid, Land Cruiser Tangguh Versi Murah
Berita yang membahas mengenai harga Toyota Fortuner Hybrid dan Land Cruiser tangguh versi murah, banyak sekali pembacanya sehingga jadi terpopuler di kanal VIVA Otomotif.
