Anggota Dewan Didesak Punya Website Pribadi

Anggota DPR dan DPD Terpilih Dilantik
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Seluruh anggota dewan diharapkan mempunyai email dan website pribadi. Dengan mempunyai kedua media itu, para anggota dewan bisa menampung aspirasi konstituennya lebih efesien.

"Ke depan memang harus mempunyai. Karena mempunyai website itu sangat penting untuk masa depan karena akses internet di Indonesia sekarang lebih mudah," kata Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Dodi Ambardi, Kamis, 5 Mei 2011.

Harapan Dodi bukan tanpa alasan. Ia merujuk kasus yang dialami oleh Komisi VIII saat melakukan kunjungan ke Australia dalam rangka studi banding. Kunjungan kerja 16 anggota dewan itu terkait pembahasan RUU tentang Fakir Miskin.

Di sela-sela kunjungannya ke Australia, para anggota dewan itu menyempatkan diri untuk melakukan dialog dengan Perhimpunan Pelajar Indonesia di Australia (PPIA) di Konsulat Jenderal Republik Indonesia pada 30 April 2011. Nah, dalam sesi dialog itulah sempat terjadi peristiwa lucu terkait permintaan email pribadi para anggota dewan. 

DPR Segera Panggil KPU, Bahas Evaluasi Pemilu hingga Dugaan Asusila Hasyim Asy'ari

Karena itu, mengaca pada kasus itu, Dodi menyarankan agar para anggota dewan mempunya email dan website pribadi. "Selama ini lembaga DPR memang sudah memberikan wadah seperti website DPR, tapi buktinya tidak mampu dimaksimalkan dengan baik," ujar Dodi.

Namun, pembuatan email dan website pribadi adalah salah media untuk berkomunikasi dengan konstituennya. Menurutnya, komunikasi para anggota dewan dengan melakukan kunjungan kerja ke daerah juga masih relevan dilakukan.

"Kalau melalui internet itu untuk jangka panjang karena para konstituen bisa mengajukan keluhan dan memberikan data. Tapi untuk sekarang kunjungan kerja ke daerah juga masih perlu dilakukan," jelas Dodi.

Banyak fungsi

Anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat, Ramadhan Pohan, mengaku sudah merasakan betul manfaat mempunyai website pribadi. Selain untuk mempublikasikan hasil kerjanya ke masyarakat, website juga bisa untuk menampung aspirasi dari konstituennya.

Pohan mulai membuat website pada 1 Oktober 2009. Saat ini, menurutnya, websitenya sudah dikunjungi 600 ribu pengunjung dengan alamat www.ramadhanpohan.com.

"Yang jelas sebagai anggota dewan memang harus membuka diri seluas-luasnya. Mulai dari email dan website saya terbuka untuk publik," terang Pohan.

Ia menambahkan, dengan adanya website ia bisa menampung banyak aspirasi yang berkembang di masyarakat. "Banyak juga keluhan yang dialamatkan kepada saya lewat website," ungkapnya. (umi)

Ilustrasi harga tiket pesawat pendorong inflasi.

DPR Tolak Iuran Pariwisata Dibebankan ke Industri Penerbangan, Tiket Pesawat Bisa Makin Mahal

Anggota Komisi VI DPR RI yang juga Wakil Ketua Umum Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Evita Nursanty menolak rencana pemungutan iuran dana pariwisata.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024