- Getty Images
VIVAnews - Pemerintah Indonesia membenarkan adanya WNI yang kembali menjadi korban perompakan di perairan Somalia. Namun, keberadaan dan kondisi mereka masih belum diketahui karena terbatasnya informasi yang diberikan oleh pemilik kapal.
Hal ini disampaikan oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri, Michael Tene, kepada VIVAnews, Senin, 2 Mei 2011. Dia membenarkan bahwa terdapat 13 WNI di kapal MT Gemini milik perusahaan Singapura yang disandera oleh perompak Somalia pada Sabtu, 30 April 2011.
"Ada informasi dari Kedutaan besar Indonesia di Singapura bahwa 13 WNI disandera oleh perompak Somalia. Namun informasi yang ada sekarang sangat terbatas," ujar Tene.
Dia mengatakan bahwa minimnya informasi kondisi dan keberadaan para ABK masih belum diketahui. Menurut laman Bernama, pihak perusahaan pemilik kapal, Glory Ship Management Pte Ltd, menolak untuk memberikan informasi apapun seputar keadaan sandera maupun lokasi kapal.
"Masalah ini akan ditangani oleh pihak pemilik kapal. Kemlu akan mengikuti perkembangannya dari dekat," ujar Tene.
Kemlu, ujar Tene, berharap masalah ini cepat diselesaikan oleh pihak Singapura maupun pihak pemilik kapal. Pemerintah Indonesia merasa tidak perlu mendorong pemerintah Singapura untuk mempercepat proses pembebasan, karena hal itu sudah pasti akan dilakukan oleh Singapura.
"Tanpa didorong pun, Singapura ingin masalah ini cepat selesai," ujar Tene.
Kapal MT Gemini dibajak di perairan 222 kilometer dari Dar es Salaam di Tanzania. Kapal berbobot mati 29.871 ton milik Glory Ship Management Pte Ltd tersebut membawa 28.000 ton minyak sawit mentah dari pelabuhan Kuala Tanjung, Sumatra Utara, menuju Mombasa, Kenya.
Kapal ini diawaki oleh 25 orang yang terdiri dari 13 warga negara Indonesia (WNI), empat warga Korea Selatan, Tiga warga Myanmar dan lima warga China.
Depok Jadi Tuan Rumah Pembukaan Pendaftaran PPK untuk Pilkada 2024
Kota Depok memiliki DPT terbesar.
