- tvOne
VIVAnews - Selain bahan peledak, kepolisian juga menyita sejumlah buku dari kediaman mertua Pepi Fernando di Bekasi, Jawa Barat. Pepi kini berstatus tersangka dan diduga jadi otak teror bom buku, beberapa waktu lalu.
Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar menyebutkan judul dari buku-buku yang disita, diantaranya: 'Konsepsi Negara Demokrasi Indonesia', 'Penggetar Iman di Medan Jihad', dan '59 Tahun Aceh Merdeka di Bawah Pemerintahan Ratu.'
Selain itu, kata dia, ada juga buku serial yang ditemukan seperti: 'Sepak Terjang KW 9 Abu Toto Menyelewengkan NKA-NII Pasca SM Kartosoewiryo, 'Musuh Darul Islam', 'Kisah Dajjal', 'Mega proyek Kedua Al Qaeda', 'Prinsip-prinsip Jihad Dr. Abdulah Azzam,' 'Membina Angkatan Mujahidin', 'Jihad dan Khas Kelompok Yang Dijanjikan', dan sebagainya.
Boy menjelaskan bahwa buku-buku tersebut tidak dijadikan kedok bom seperti yang pernah menyebar di beberapa lokasi di Jakarta. Buku-buku itu, kata dia, adalah buku bacaan. "Ini yang saya omongkan adalah buku betulan."
Sementara buku yang dijadikan kedok bom memang sengaja disiapkan dengan rancangan khusus untuk dikirim. "Ada pembuatnya, yang namanya F itu pembuatnya, yang membuat cover buku," kata Boy.
Tetapi Boy tidak menjelaskan lebih rinci F yang ditangkap di mana yang berperan sebagai pembuat sampul buku untuk bom tersebut. (umi)
Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada
AirNav telah mengeluarkan Notif atau NOTAM kepada pilot untuk waspadai munculnya balon udara yang diterbangkan secara liar di ketinggian 8.000 hingga 9.000 kaki.
