Kapal Perang Thailand Merapat di Bali

Senjata laser yang ditembakkan dari kapal perang AS.
Sumber :
  • foxnews.com

VIVAnews - Dua kapal perang Thailand, HTMS Taksin dan Craiburi, dikawal KRI Rencong, masuk perairan Bali dan bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, siang ini.

Bantu Perangi Terorisme di Afrika, Adakah Niat Terselubung Amerika?

Kedatangan dua kapal perang itu langsung disambut Komandan Lanal Benoa Denpasar, Letkol Laut (P) I Wayan Suarjaya di Dermaga Selatan sekira pukul 11.00 Wita.

Kedua kapal tersebut tengah membawa 260 taruna laut datang ke Bali selama empat, hari hingga Selasa 26 April 2011. "Kedatangan dua kapal perang Thailand ini selain berwisata di Bali, juga membawa misi persahabatan kedua negara," ujar Suarjaya didampingi Kapten Laut (KH) Bagus Parta Wijaya, Jumat, 22 April 2011.

Waktunya Orang Tua Ambil Peran Cegah dan Tangani Kekerasan di Pendidikan

Selama kunjungan di Pulau Dewata, mereka memiliki serangkaian kegiatan internal maupun bersama jajaran TNI AL. Di antara agenda kegiatan yang dihelat di kapal yang dilengkapi senjata canggih itu adalah "Cocktail Party".

Kegiatan lain para tentara laut negeri gajah putih itu adalah melakukan pertandingan persahabatan olahraga sepak bola, yang akan digelar Sabtu, 23 April 2011 besok, di Lapangan Pegok, Sesetan, Denpasar. Selain itu, mereka juga akan berwisata ke sejumlah obyek wisata di Bali. 

Orang Berpikir Perang Itu seperti Timor Timur

Bagus menambahkan, dari spesifikasi Kapal HTMS Taksin yang dinahkodai  Captain Aniruth Sawasdee, diketahui kapal bikinan Italia tahun 1939 itu, memiliki bobot 2.800 ton atau standar. Kapal tersebut memiliki panjang 120.50 meter dan lebar 13,70 meter dengan kecepatan 18 hingga 32 knot.

Sementara kapal perang Craiburi dinahkodai Kapten ED Youwananggoon, merupakan buatan Cina tahun 1992 dengan spesifikasi panjang 132,2 meter dan berat, 2.400 ton. "Kapal ini memilki kecepatan 18 knot," imbuh Bagus.

Selama lawatan di Bali, kedua kapal asing dan KRI Rencong yang bersandar di Pelabuhan Benoa akan dijaga ketat oleh 60 personel TNI AL selama 24 jam untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan. "Kedatangan dua kapal asing itu kan sebagai tamu, ya harus kita layani dan jamin keamanannya," Bagus menjelaskan. 

Laporan: Bobby Andalan | Bali, umi


Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya