Komnas HAM Soroti Tiga Hal di Bentrok Kebumen

Korban bentrokan aparat TNI AD dengan warga desa Setrojenar, Kebumen
Sumber :
  • Antara/ Idhad Zakaria

VIVAnews - Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) bidang Mediasi, Ridha Saleh, mengatakan Komnas HAM akan melakukan investigasi bentrokan TNI dengan warga di Urut Sewu, desa Sentrojenar, Kebumen, Jawa Tengah.

Ridha mengatakan, saat ini tim Komnas HAM masih bekerja di lapangan. Tim dipimpin oleh Kabul Supriyadhie. "Masih dalam proses," kata Ridha saat berbincang dengan VIVAnews.com, Rabu, 20 April 2011.

Komnas HAM, Ridha melanjutkan, akan menyoroti tiga hal dalam investigasi itu. Pertama, mengenai sengketa tanah yang menjadi akar konflik warga dengan TNI.

Kedua, Komnas HAM akan mempelajari mengenai latihan tempur yang dilakukan TNI di wilayah itu. "Keberadaan latihan di wilayah itu apakah sudah sesuai prosedur," jelas Ridha.

Ketiga, Komnas HAM akan menginvestigasi peristiwa yang terjadi Sabtu kemarin. "Bagaimana kejadiannya, awalnya seperti apa, kenapa ada penembakan. Itu semua akan dilihat," ujar Ridha.

Ridha melanjutkan, dalam investigasinya Komnas HAM akan melakukan pertemuan dengan sejumlah pihak yang terlibat di dalam konflik tersebut.

"Mulai dari warga, pihak TNI, Pemerintah Daerah, Badan Pertanahan, termasuk meminta konfirmasi dari aparat kepolisian," ucapnya.

Namun, hingga saat ini Komnas HAM belum dapat melakukan kesimpulan atas apa yang terjadi. Dalam kesimpulan itu, akan diungkap apakah ada pelanggaran HAM, baik yang dilakukan oleh anggota TNI ataupun warga.   

Peristiwa ini sendiri bermula ketika warga desa Sentrojenar memblokir jalan masuk kampung mereka. Warga menolak desa mereka digunakan tempat latihan oleh TNI.

Hujan Sedang hingga Lebat Diperkirakan Guyur Sejumlah Daerah pada Hari Ini

Tapi tentara kemudian berusaha membuka blokir jalan, bahkan dengan kekerasan. Oknum tentara juga melepaskan tembakan, yang menyebabkan sejumlah warga menderita luka tembak.

Kepala Staf Angkatan Darat, Jenderal TNI George Toisutta, mengatakan tidak ada kesalahan prosedur yang dilakukan anggota TNI. Toisutta beralasan yang dihadapi anggota TNI dalam kerusuhan itu adalah perusuh.

"Itu bukan rakyat, tapi perusuh. Karena sudah membakar gudang senjata kami," kata Toisutta, usai serah terima jabatan Panglima Daerah Militer Jakarta Raya di Markas Kodam Jaya, Jakarta, Rabu, 20 April 2011.

Terkuak, Warna Ini Bisa Memprediksi Keberadaan Alien

Walau demikian, anggota Fraksi PDI Perjuangan Ganjar Pranowo mengatakan Fraksi PDI Perjuangan telah menerima aduan sejumlah warga yang menjadi korban bentrokan dengan anggota TNI. PDI Perjuangan kemudian meminta TNI juga melakukan pemeriksaan terhadap anggotanya, sebagai bagian dari penegakkan hukum.

"Soal tembak-menembak harus diselesaikan. Kalau ada warga yang diperiksa polisi, PM [Polisi Militer] harusnya segera memeriksa juga," kata Ganjar saat dihubungi VIVAnews.com, Rabu, 20 April 2011.

PM Israel Benjamin Netanyahu dan IDF

Selain Netanyahu, Ini Pihak Israel yang Dikabarkan Akan Ditangkap Pengadilan Kriminal Internasional

(QUE)Pihak Israel dikabarkan semakin khawatir dengan kemungkinan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag akan mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap PM Be

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024