- ANTARA/Rosa Panggabean
VIVAnews - Identitas pelaku bom bunuh diri di Masjid Az Dzikra Markas Polresta Cirebon, Jawa Barat, belum diketahui. Perkembangan mengarah kepada Muchammad Syarif, warga Majalengka, Jawa Barat, yang pernah terkait pembunuhan personel TNI. Siapa sebenarnya Syarif?
"Syarif pernah kuliah di Bandung, bidang disain grafis tapi tidak selesai," kata istri M Syarif, Sri Maleha (26), saat ditemui di kediamannya, Desa Panjalinan Kidul, Kecamatan Sumberjaya RT 3 RW 1 No 12 Majalengka, Jawa Barat, Minggu 17 April 2011.
Menurut Sri, Syarif tak dapat melanjutkan sekolah disain grafis karena terbentur biaya. Saat ini, untuk menafkahi kehidupan sehari-hari, Syarif mengandalkan keahliannya di bidang disain grafis.
"Dia sekarang freelance. Tak ada atasan. Kalau ada kerjaan spanduk atau banner, baru dia kerjain," kata wanita yang sedang menunggu detik-detik kelahiran anak pertamanya ini.
Syarif pamit meninggalkan rumah sejak 3 April lalu. Dia pergi seorang diri, dan tak memeberitahu keluarga akan pergi ke mana. Dia hanya mengatakan ingin mencari pekerjaan. "Bilangnya hanya beberapa hari saja, nanti pas lahiran akan pulang," kata Maleha.
Hingga kini, Sri kehilangan kontak dengan suami. Syarif pergi, dan dia tak meninggalkan uang ke Sri. Telepon selulernya juga tidak aktif.
Lalu, Apa ciri-ciri Syarif sehingga dia kerap disebut sebagai pelaku bom bunuh diri?
Sri tak yakin sang suami adalah pelakunya. Sri pun menyebut ciri-ciri sang suami. "Ukuran sepatu 42-43, punya bekas luka di ibu jari tangan kiri. Gigi seri agak tumpuk. Tidak ada luka di paha kanan," kata Sri.
Lantas, apa ciri-ciri pelaku bom bunuh diri yang didapat polisi? Kepala Divisi Humas Mabes Polri Brigjen Anton Bahrul Alam menjelaskan pelaku peledakan bom itu diperkirakan berusia 25-35 tahun. Pelaku berasal dari ras mongoloid, golongan darah O, tinggi badan 181 sentimeter, berat badan 70 kilogram, ukuran sepatu 43, dan memiliki kulit kuning langsat.
"Sedangkan ciri-ciri khusus di dahi kiri, ada bekas luka, kemudian gigi seri (depan) atas patah. Ada juga bekas luka di jempol di tangan kiri, serta berjenggot tipis," kata Anton di RS Kramatjati kemarin.
Sementara menurut Sri, suaminya itu tak mengikuti pengajian khusus. Saat pergi meninggalkan rumah, pria yang dinikahinya pada Agustus 2010 itu hanya membawa baju, dan komputer jinjing. Sri yakin, Syarif bukan pelakunya. "Tidak mirip," ujar wanita yang lulus jurusan Bahasa Inggris di Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sunan Gunung Djati, Cirebon ini.
Munculnya dugaan Syarif sebagai pelaku bom bunuh diri diakui Kapolda Jawa Barat Irjen Polisi Suparni Parto. Tim Densus 88 dan Tim Identifikasi bahkan menggeledah kediaman Sri Maleha di Majalengka, Jawa Barat, petang tadi.
Batalkan Aksi Relawan Turun ke Jalan Jelang Putusan Sengketa Pilpres di MK, Prabowo Tuai Pujian
Menurut Sekjen AMMI Arip Nurahman, langkah dilakukan Prabowo ini, agar menjaga situasi tetap kondusif serta menghindari terjadinya perpecahan diantara sesama anak bangsa.
