- www.dailymail.co.uk
VIVAnews - Wakil Ketua MPR, Hajriyanto Tohari, menilai pemerintah harus cepat menangani sandera di Somalia. Hajriyanto pun meminta agar pemerintah mengambil langkah yang tepat untuk membebaskan 20 anak buah kapal yang disandera perompak Somalia itu.
"Harus dilakukan upaya yang lebih cepat dalam rangka menangani sandera dan diharapkan mengambil langkah yang lebih baik," kata Hajriyanto di Jakarta, Selasa 12 April 2011.
Menurutnya, saat ini, Presiden SBY sudah berkoordinasi dengan jajarannya untuk memantau perkembangan di Somalia. Namun, lanjut dia, sikap itu masih belum cukup. "Yang sekarang ditunggu publik adalah kecepatan untuk melakukan upaya apakah itu pilihan menyerbu atau pembayaran tebusan," ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo berharap negosiasi yang sedang dilakukan pemerintah dapat berjalan dengan baik. "Karena sudah menjadi tugas pemerintah untuk melindungi WNI dimanapun. Dan saya yakin pemerintah saat ini sudah berupaya melakukan koordinasi terkait pembebasan WNI," ujarnya.
Perompak Somalia pada 16 Maret 2011 berhasil membajak kapal PT. Samudera Indonesia yang diawaki oleh 20 anak buah kapal (ABK). Setelah melakukan perundingan antara pihak ABK dan para perompak, akhirnya disepakati tebusan untuk mereka diturunkan menjadi sebesar US$3 juta (27 miliar). Sebelumnya pihak perompak meminta tebusan hingga US$3,5 juta (30 miliar).
Namun, para sandera itu dikabarkan sudah kehabisan makanan dan obat-obatan, keadaan mereka kini kian kritis. Rezky Judiana, putri salah seorang awak kapal yang ditawan, Slamet Juari, mengungkapkan kondisi ayahnya dan beberapa tawanan lainnya semakin mengkhawatirkan. Berdasarkan komunikasinya dengan sang ayah, para perompak membatasi makan dan minum mereka. (eh)
Laporan: Siti Ruqoyah
Buka Pendaftaran, Ini Kriteria Calon Wali Kota Malang yang Dicari PKB untuk Pilkada 2024
PKB Kota Malang akan mengusulkan 4 nama ke DPP PKB.
