Pembajakan Kapal Sinar Kudus

Panglima: TNI Belum Akan Bertindak

Pasukan khusus Korsel membekuk perompak Somalia
Sumber :
  • AP Photo/ Arabian Navy

VIVAnews -- Kapal Indonesia, Sinar Kudus dan 20 awaknya masih berada di bawah todongan senjata para bajak laut Somalia. Mereka terancam kelaparan akibat stok bahan pangan yang makin menipis. Tak hanya itu, 12 anak buah kapal (ABK) sakit parah, kritis, di tengah persediaan obat yang terus berkurang. Mereka tak berdaya.

Para perompak awalnya minta tebusan US$2,6 juta, lalu naik menjadi US$3,5 juta, lalu turun lagi menjadi US$3 juta.

Keluarga para ABK meminta pemerintah turun tangan membebaskan para sandera. Sementara, pengamat politik internasional dari Universitas Indonesia, Haryadi Wirawan mengatakan, pemerintah harus tegas dan mengirim pasukan khusus untuk menggempur para perompak, seperti Korea Selatan dan Malaysia.

Bagaimana sikap TNI menanggapi kasus ini?

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Laksamana TNI Agus Suhartono mengatakan, pihaknya belum akan mengambil tindakan terkait pembajakan kapal dan anak buah kapal warga negara Indonesia oleh perompak Somalia.

"Apakah TNI akan kirim pasukan, ada hal-hal yang tidak bisa saya sampaikan," ungkapnya usai menghadiri serah terima jabatan komandan Paspampres di Jakarta, Senin, 11 April 2011.

Panglima menjelaskan bahwa menurut Resolusi PBB telah diatur pengamanan kapal-kapal yang akan melintas di sekitar Teluk Aden Somalia dan Samudera Hindia.

"Ada combat maritim task force 50 yang menangani teroris dan combat maritim task force 51 untuk pembajakan dan perampokan, itu yang pimpin Singapura," terangnya.

9 Menu Buka Puasa Unik dari Berbagai Negara, Bikin Ngiler dan Penasaran!

Menurutnya saat ini kapal yang berhasil dibajak perompak Somalia sebanyak 26 kapal dan salah satunya kapal Indonesia. Selama ini langkah-langkah pembebasan perompakan dengan berbagai cara salah satunya dengan diplomasi.

"Langkah diplomasi dikedepankan demi keselamatan ABK dari kapal tersebut, itu sudah dilakukan pemerintah maupun pemilik kapal kepada para perompak. Memang tidak mudah," tambah dia.

Sebelumnya, Rezky Judiana, putri nahkoda Kapal Sinar Kudus, Slamet Juari mengirim surat pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, meminta pemerintah peduli dan berusaha membebaskan warganya dari tangan bajak laut. (umi)

Evakuasi jasad NA istri yang dibunuh oleh suaminya.

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng

Menurut saksi, suami dan istri itu sempat bertengkar hebat di kamar. Ada luka tusukan di bagian kepala korban.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024