Bungkus Deterjen 'Hiasi' Pantai Kuta

Pantai Kuta
Sumber :
  • doc Corbis

VIVAnews - Bali sebagai salah satu tujuan utama wisata Indonesia disentil majalah asal Amerika Serikat, Time. Dalam edisi 1 April lalu, Time menyamakan liburan di pulau dewata ini bak liburan di neraka.

Penyebabnya ada dua, sampah dan macet. Meski awalnya berang, namun Pemerintah Provinsi Bali melalui Gubernur Made Mangku Pastika mengaku gagal citrakan Bali di dunia internasional pasca pemberitaan Time berjudul 'Holidays in Hell: Bali’s Ongoing Woes itu.

Pantauan VIVAnews.com, Kamis 7 April 2011, sampah memang jadi 'hiasan' sepanjang Pantai Kuta Bali yang tersohor ke mancanegara karena keindahannya. Botol bekas air mineral, kayu patahan pohon, sampai bungkus deterjen bertebaran di pantai hingga ke bibir pantai tempat wisatawan berjemur menikmati sinar matahari.

Sekjen Gerindra Sebut Prabowo "The New Sukarno"

Dewi Divianta, pengunjung yang ditemui di Pantai Kuta mengaku risih dengan banyaknya sampah yang bertebaran. Sesekali Dewi yang datang bersama anaknya memunguti sampah plastik yang mengenai badannya ketika mereka berenang.

“Sampahnya banyak sekali. Sedang asyik berenang, badan tersangkut sampah. Jadi, sekalian saja membersihkan sampah. Sambil mengajari anak saya agar mau menjaga lingkungan,” kata Dewi, ibu satu anak yang mengaku sudah 9 tahun tinggal di Bali ini.

Jangan Asal Obati, Ini Cara Membedakan Antara Jerawat Purging dan Breakout

Sementara Nyoman Sukadana, pria asli Bali, mengaku banyak sekali perubahan Pantai Kuta saat ini jika dibandingkan dengan lima tahun lalu. “Sekarang, Pantai Kuta sudah kotor dan kumuh."

 Pria yang meminta disapa Menot ini melanjutkan, membludaknya sampah yang membuat tak sedap dipandang mata diperparah dengan kehadiran pedagang yang semrawut. "Sudah mirip pasar malam yang buka siang,” sindir Sukadana.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Pria yang rajin bolak-balik Denpasar-Kuta ini juga menyoroti minimnya fasilitas umum di sekitar pantai. “Paling banyak ada lima toilet dan hanya ada beberapa tempat sampah saja. Jika dibandingkan dengan ribuan wisatawan yang datang, jelas tak memadai dan tidak memenuhi syarat. Apalagi toiletnya juga kotor.”

Kekumuhan itu semakin menjadi manakala kemacetan tak dapat dihindarkan di sekitar lokasi. Menot menuturkan, manakala bus-bus travel yang mengangkut wisatawan datang, kemacetan pun tak dapat dihindarkan. Sebab, Pantai Kuta juga minim fasilitas parkir. “Pantai Kuta itu kan ikon Bali, masa parkir susah. Jangan ditanya kalau musim liburan sekolah tiba, Pantai Kuta pasti macet total karena bus parkir sembarangan."

Mirisnya, VIVAnews.com mendapati seorang bapak yang sedang menemani anaknya buang air besar di bibir pantai. Bapak yang mengaku bernama Made Merta asal Denpasar ini mengaku toilet penuh, sementara anaknya tak tahan ingin segera buang hajat.

“Daripada perut anak saya sakit, saya suruh saja buang air di bibir pantai,” katanya enteng.
 
Pemandangan berbeda justru terjadi di Pantai Sanur, Denpasar. Pantai yang lebih banyak didatangi turis domestik ini justru tertata dengan baik. Pemandangan seperti sampah yang terlihat di hampir sepanjang Pantai Kuta, justru tak nampak di sini.
 
Kepala Badan Lingkungan Hidup Provinsi Bali Anak Agung Alit Sastrawan mengakui masalah sampah ini belum bisa tuntas benar. Volume sampah di Bali setiap hari rata-rata mencapai 5.094 meter kubik.

Dia pun mengajak masyarakat setempat untuk berperan aktif dalam menangani masalah tersebut. “Bali telah mencanangkan 'Pulau Bersih dan Hijau' (Bali clean and green). Karena itu, masalah sampah harus dapat ditangani secara tuntas,” katanya.

Dia berharap warga punya kesadaran dan tanggung jawab yang besar terhadap kebersihan dan kelestarian lingkungan dengan membuang sampah pada tempat-tempat yang telah disediakan. Hal ini akan mempermudah petugas kebersihan ketika memungut dan mengangkutnya ke tempat pembuangan akhir sampah. “Sehingga pulau ini ke depannya bebas dari sampah.” (eh)

Laporan Bobby Andalan | Bali

Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Airlangga: Kader Golkar Siap Ditempatkan di Legislatif maupun Eksekutif

Airlangga Hartarto mengatakan kader Golkar siap ditempatkan di legislatif maupun eksekutif. Dia menanggapi peluang keterlibatan Golkar dalam kabinet Prabowo-Gibran.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024