Banjir Bandang, Pidie Masih Terisolasi

Banjir bandang di Wasior, Papua
Sumber :
  • AP Photo/Abdul Muin

VIVAnews - Dua desa itu masih terisolir. Blang Pandak dan Rantau Panyang.  Sekurangnya 2.000 ribu orang terkurung di situ. Tim evakuasi susah mendekat. Apalagi memasuki kampung. Sebab gunungan kayu londongan banjir menghadang di jalan. Lumpur yang dalam juga membenam kendaraan yang nekat melaju.

Menag Yaqut: Masyarakat Bisa Lebaran Bersama-sama

Padahal Minggu 13 Maret 2011 ini adalah hari ketiga bencana banjir bandang di Kabupaten Pidie, Nangroe Aceh Darussalam itu. Tim pemerintah provinsi dan tim dari Jakarta, cuma bisa menjatuhkan makanan dari langit. Dari helikopter yang susah mendarat.

Seketaris Daerah Kabupaten Pidie, M Iryawan berjanji akan berusaha keras membuka akses ke dua desa itu. Pemerintah Kabupaten Pidie telah mendatangkan beberapa alat berat. Menghalau kayu dari jalan dan membuang lumpur yang menggenang. "Kami akan terus berusaha menyalurkan bantuan ke sana," janji Iryawan.

Iryawan yang juga ketua Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Pidie ini, juga berjanji akan terus mencari para korban di daerah bencana itu. Data resmi pemerintah Pidie menyebutkan bahwa hingga Minggu 13 Maret 2011,  korban tewas 6 orang dan 6 orang lagi masih dinyatakan hilang.

Pemerintah: Idul Fitri 1 Syawal 1445 H Jatuh pada Rabu 10 April 2024

Jumlah itu lebih rendah dari angka yang diberitakan dua hari belakangan bahwa korban tewas sudah 21 orang. "Memang pada awal pendataan sempat kacau, sempat ada yang menyebut bahwa korban berjumlah 21 orang dan ada yang menyebutkan 155 orang. Kita minta para relawan tidak menyebarkan data yang salah," ujarnya.

Dan segala daya dipakai menembus wilayah yang terisolir itu. Selain alat-alat berat, pemerintah kabupaten juga mendatangkan gajah-gajah dari Kecamatan Mane. Gajah-gajah itu membantu mengangkut sisa–sisa kayu yang terbawa banjir bandang, yang menghantam perkampungan dan menutup jalan.

Pemda Pidie memperkirakan kerugian akibat bencana ini lebih dari Rp1 triliun. Sedikitnya 262 rumah warga di 11 desa musnah, dan 13 jembatan hanyut terbawa banjir. Jalan sepanjang enam kilometer juga babak belur dihajar banjir. "Data kerusakan itu masih bisa terus bertambah karena kami belum bisa mencapai semua daerah yang terkena bencana," kata Iryawan.

Soal jumlah korban meninggal, angka yang ditemukan Palang Merah Indonesia Kabupaten Pidie  jauh lebih tinggi. "Sampai sekarang jumlah korban 14 orang," kata Ketua PMI Pidie, Zakaria HM Yusuf saat dihubungi VIVAnews.com. Perbedaan angka itu memang bisa dimaklumi sebab kondisi lapangan sulit untuk kordinasi.

Menurut data di PMI, korban tewas berasal dari tiga desa yang paling parah dilanda banjir bandang, yakni Desa Ranto Panjang, Penaloen Sa, dan Desa Blang Dalam. "Kawasan Ranto Panjang sama sekali belum bisa dimasuki karena jembatan putus dan jalan rusak berat sepanjang 5 kilometer," kata Zakaria.

Kondisi beberapa desa yang tersapu banjir, kata Zakaria, saat ini sudah bisa diakses setelah tim penanggulangan bencana menerjunkan sejumlah alat berat untuk membuka jalan. Sehingga, bantuan dari luar bisa segera menjangkau para korban yang semula terisolir. Tapi, lanjutnya, "Desa Blang Padak sampai saat ini masih belum bisa diakses."

Penanganan banjir di Pidie ini dilakukan oleh  tim gabungan dari berbagai unsur seperti  TNI, Polri, PMI Kabupaten Pidie, dan Badan Penanggulangan Bencana Kabupaten Pidie. "Penanganan dikordinir oleh Sekretaris Daerah," kata dia.

Sementara itu, Ketua badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Samsul Ma'arif mengatakan telah mengirim Tim Reaksi Cepat ke Pidie. BNPB juga telah mengirim sejumlah bantuan. "Bantuan berjumlah sekitar Rp300 juta untuk para korban," kata dia.

Samsul menegaskan bahwa penanganan bencana Pidie sepenuhnya ditangani oleh tim yang dibentuk oleh pemerintah daerah setempat. Sedangkan, tim reaksi cepat yang dikirim BNPB itu sifatnya hanya membantu. "Kondisinya masih mampu ditangani oleh pemerintah setempat, sehingga BNPB hanya bersifat mendampingi saja," kata dia.

Menggulung dari Gunung

Banjir bandang yang menyapu sejumlah desa di Pidie itu terjadi pada Kamis 10 Maret 2011 sekitar pukul  delapan malam. Banjir itu menggulung dari gunung sesudah hujan deras mengguyur kawasan perbukitan dan gunung.

Banjir bandang itu menyapu rumah penduduk. Kayu-kayu log menghantam rumah warga, dan fasilitas di lima desa, yaitu yaitu Layan, Peunalom Sa, Peunalom Dua, Pucok Sa, Blang Dalam, dan Blang Me.

Selain merusak rumah penduduk, banjir bandang itu juga menghantam sejumlah jembatan di Tangse. Banjir juga menyebabkan longsor di beberapa tempat menuju kawasan itu. Warga kini mengungsi ke sejumlah desa tetangga yang selamat dari bencana itu.

Tangse adalah wilayah pegunungan di perbatasan Pidie dan Aceh Jaya. Dari kota Sigli, ibukota Kabupaten Pidie, Tangse dapat ditempuh tiga jam perjalanan. Penebangan hutan liar, dan penambangan emas di kawasan Geumpang Pidie, disinyalir merupakan penyebab banjir bandang.   

Mulyadi aktivis lingkungan dari LSM Tangse Ceudah yang berada di lokasi menyebutkan lebih dari 100 rumah rusak, empat jembatan putus, dan jalan sepanjang lima kilometer rusak parah. Diperkirakan masih ada puluhan orang tertimbun lumpur dan kayu gelondongan.

"Ini lebih parah dari Wasior (Papua). Kayu-kayu gelondongan menutupi jalan dan menghantam rumah. Warga berharap cepat mendapatkan bantuan," kata Mulyadi.

Sementara, Wakil Bupati Pidie, Nazir Adam, menyatakan pihaknya berusaha mengirimkan bantuan secepatnya. Kata Nazir, selain transportasi, komunikasi ke kawasan itu juga terputus.

Nazir memperkirakan kerugian akibat bencana ini mencapai miliaran rupiah. Dia berharap Pemerintah Aceh dan pemerintah pusat segera membantu menanggani bencana tersebut. "Kami tidak mampu menangani seluruhnya," kata dia.

LIVE Breaking News: Penetapan Idul Fitri 1 Syawal 1445 H

Laporan Muhammad Riza | Aceh)

Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto (tengah).

Airlangga: Hari Kemenangan Tiba, Mari Saling Memaafkan dan Jaga Kerukunan Bangsa

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mendoakan agar umat Islam di Tanah Air jadi golongan orang-orang yang dikategorikan bertakwa.

img_title
VIVA.co.id
9 April 2024