Tsunami Jepang

Bandara Internasional Narita Tutup

Tsunami hantam Jepang
Sumber :
  • AP Photo/Kyodo News

VIVAnews - Gempa besar disusul gelombang tsunami membuat pemerintah terpaksa menutup beberapa bandara, termasuk bandara internasional Jepang, Narita. Berbagai penerbangan yang seharusnya mendarat di bandara ini terpaksa tertahan atau mengambil jalur lain.

Jadi Makanan Favorit Anak Muda, Apakah Ramen Baik untuk Kesehatan?

Dilansir dari kantor berita Kyodo, Jumat, 11 Maret 2011, bandara Narita yang merupakan gerbang internasional memasuki Jepang terpaksa ditutup untuk semua penerbangan. Semua penumpang dan pengunjung dievakuasi keluar gedung.

Bandara Ibaraki, terletak 80 kilometer dari Tokyo, atapnya runtuh diguncang gempa. Padahal bandara ini baru dibuka selama satu tahun. Dua dari empat jalur landasan pacu bandara Haneda, bandara tersibuk di Jepang, tidak bisa digunakan akibat rusak.

Kemnaker Tingkatkan Program Pemagangan, Tenaga Kerja Indonesia ke Jepang Untungkan Kedua Negara

Akibat penutupan ini, penerbangan internasional banyak yang tertahan atau merubah jalur penerbangan. Seperti dilansir dari laman Inquirer, dua penerbangan ke bandara Narita terpaksa ditahan di bandara internasional Ninoy Aquino, Manila, Filipina.

Keduanya dijadwalkan mendarat di Narita pada pukul 14.50. Mereka baru akan diperbolehkan kembali melanjutkan perjalanan ke Narita setelah pihak bandara Jepang mengeluarkan pengumuman keadaan aman.

Perusahaan Jepang Ajak Mahasiswa Padang Belajar Solusi Tata Udara

Dua pesawat maskapai Singapore Airlines yang rencananya mendarat di bandara Narita, terpaksa mengubah jalurnya dengan mendarat di bandara Haneda dan Fukuoka. Maskapai British Airlines juga dilaporkan membatalkan penerbangan hariannya dari bandara Heathrow ke Narita.

Gempa 8,9 skala richter di Jepang, pada pukul dua waktu setempat mengakibatkan tsunami yang menghantam daerah pesisir timur dan utara pulau utama, Honshu. Selain bandara, stasiun kereta dan beberapa jalur kereta tidak bisa digunakan dan terpaksa ditutup.

Dilansir dari laman Business Spectator, pabrik-pabrik raksasa penyumbang perekonomian besar Jepang juga terpaksa berhenti berproduksi. Di antaranya adalah Sony, yang menutup enam pabriknya. Pabrik produksi suku cadang Toyota terpaksa berhenti beroperasi. Nissan Motor, menutup empat pabriknya, dan Honda juga menghentikan operasi setelah dua orang karyawannya tewas tertimpa atap yang runtuh. (adi)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya