Di Mesir, Pekerja Bank dan Polisi Mulai Demo

Rakyat Mesir merayakan turunnya Mubarak.
Sumber :
  • AP Photo/ Ben Curtis

VIVAnews - Mundurnya Presiden Hosni Mubarak Jumat pekan lalu membuat banyak pekerja kantor di Mesir berani berdemonstrasi dan membangkang bos-bos mereka. Para polisi pun, yang selama ini menjadi musuh demonstran, ikut-ikutan berdemonstrasi menuntut perbaikan nasib mereka.

Menurut stasiun berita CNN, semua bank di Mesir akan tutup pada Senin dan Selasa. Mereka tutup pada hari ini karena para pegawai melakukan aksi mogok kerja dan demonstrasi, sedangkan hari Selasa tutup karena libur nasional.

Ratusan pegawai kantor pusat sebuah bank pemerintah di Kairo, bahkan sudah menggelar aksi unjuk rasa sejak Minggu, 13 Februari 2011. Mereka memprotes dugaan korupsi yang dilakukan seorang manajer, yang dipromosikan oleh pejabat pemerintah.

Menurut kantor berita Associated Press, seorang pemrotes di National Bank bernama Yasmine Haidar mengungkapkan para penasihat manajer bank itu ditengarai bergaji 70 kali lebih besar dari yang dia terima. Gaji Yasmine hanya sekitar US$190 (Rp1,7 juta) per bulan.

"Setelah presiden [Mubarak] turun, kami juga ingin sisa-sisa rezimnya ikut mundur. Kepala semua ikan yang busuk harus dipenggal," kata Yasmine. Lima pejabat bank akhirnya meninggalkan gedung karena tidak ada pegawai yang bersedia bekerja.

Aksi protes juga dilakukan para pekerja pabrik keramik, tekstil, dan pelabuhan. Bahkan, ratusan polisi pun berunjuk rasa. Tuntutan mereka sama, yaitu kenaikan gaji dan perbaikan kesejahteraan pekerja. (art)

Cekcok Hebat dan Bergumul di Kamar, Suami Sadis Ini Tega Bunuh Istri Pakai Obeng
(Tengah) Anggota Komisi C DPRD DKI, Esti Arimi Putri

Legislator Soroti Daya Beli Gen Z di Jakarta, Bisa Berkontribusi Besar Kendalikan Inflasi

Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta, Esti Arimi Putri menilai pentingnya upaya pemberdayaan daya beli terhadap semua golongan demi mengendalikan inflasi.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024