Liddle: Tak Ada Efek Domino Mesir ke RI

Prof.Dr. Bill Liddle
Sumber :
  • Vivanews

VIVAnews - Krisis politik dan gelombang demonstrasi massal yang sedang mengguncang kekuasaan Presiden Hosni Mubarak di Mesir membuat sejumlah kalangan cemas. Profesor ilmu politik dari Ohio State University di Amerika Serikat, R. William Liddle, membandingkan krisis politik yang melanda negeri seribu menara itu dengan Indonesia.

"Ada kesamaan kalau kita bandingkan Indonesia pada 1998 ketika Soeharto turun dengan Mesir, misalnya. Sebab, ini kan ada demontrasi dari bawah, ada sejumlah elit dari zaman lama yang ingin menggulingkan pemerintahan," kata Liddle di Jakarta, Senin, 31 Januari 2011.

Toh demikian, untuk saat ini Liddle menjamin gejolak politik di Mesir tak akan berdampak pada konstelasi politik di Indonesia. "Efek domino Mesir buat Indonesia tidak ada. Kalau ada, mungkin dampak dari Indonesia ke Timur Tengah, bukan sebaliknya," ia memprediksi.

Profesor yang lama meneliti Indonesia ini menilai kondisi demokrasi di Indonesia jauh lebih baik dari Mesir yang di mata dia bukanlah negara demokratis. "Di Mesir Pemilu tidak punya makna," Kata Liddle. "Namun, bahwa akan ada perubahan di Mesir, itu sudah bisa dipastikan."

Menurut dia, di Indonesia saat ini konsolidasi demokrasi telah berjalan relatif baik di level pusat maupun daerah. Kepala Daerah dan DPRD dipilih langsung oleh rakyat, begitu pula presiden. "Anda boleh saja berdebat tentang mutu demokrasi itu sendiri, tapi Indonesia saat ini jauh berbeda dari Mesir," ujarnya.

Demonstrasi menentang rezim Hosni Mubarak meletus sejak pekan lalu dan masih berlangsung hingga kini. Sedikitnya, 100 orang tewas dalam gelombang unjuk rasa sepanjang pekan ini. Menurut laporan beberapa rumah sakit di Kairo, sedikitnya 750 polisi dan 1.500 demonstran luka-luka akibat bentrokan. (kd)

Kemenhub Pastikan Mudik 2024 Lancar, Intip Daerah Tujuan Terbanyak hingga Angkutan Terfavorit
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

4 Pria Terkapar Babak Belur di Depan Polres Jakpus, 14 Anggota TNI Diperiksa

Para anggota TNI itu diduga tak terima Prada Lukman dikeroyok preman di Pasar Cikini, Rabu, 27 Maret 2024. Prada Lukman membela ayah rekannya yang dipalak kawanan preman.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024