Anas: 'Koin Presiden' Sinisme Politik

Susilo Bambang Yudhoyono dan Anas Urbaningrum
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum menilai gerakan koin untuk Presiden bukan kritik bagi demokrasi. Tapi lebih kepada sinisme politik.

"Ini sinisme politik yang terlalu bernafsu dan tidak mengesankan," kata Anas Urbaningrum dalam keterangan kepada VIVAnews.com, Selasa 25 Januari 2011.

Anas yakin, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terlalu sibuk merespons urusan perkoinan seperti itu, sehingga tidak mengganggu konsentrasi kerjanya.

"Kritik adalah vitamin yang menyehatkan demokrasi. Tapi itu (koin untuk presiden) lebih merupakan cermin dari sinisme dan kenyinyiran politik yang tidak mengesankan. Sinisme jauh dari azas manfaat," jelas Anas.

Anas menilai, sejatinya para penggagas gerakan koin untuk Presiden itu tahu SBY tidak mengeluh dan menyoal gajinya. SBY juga tidak minta kenaikan gaji. Tapi justru mengutamakan kenaikan gaji bagi PNS dan prajurit.

"Sayangnya kalimat Presiden  telah diolah, dikemas, dan diperkuda untuk kepentingan sinisme politik yang berlebihan," sesal Anas.

Maka itu, Anas menyarankan kepada Presiden SBY yang juga Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, agar terus konsentrasi kerja keras dengan perbaikan dan peningkatan kinerja. "Meski sinisme sedang dikembangkan. Tidak perlu terganggu oleh sinisme politik," saran dia.

Gerakan koin untuk Presiden ini muncul dari respons pidato SBY yang mengatakan gajinya tidak naik selama tujuh tahun. Sebuah kotak transparan bertuliskan 'Koin untuk Presiden' ada di sela rapat Komisi III Bidang Hukum DPR dengan Kapolri Jenderal Polisi Timur Pradopo.

Sejumlah anggota Komisi III DPR turut menyumbangkan uang koin itu. Tak jelas siapa yang melakukan penggalangan koin itu. Yang pasti di depan pintu keluar ruangan rapat, telah tersedia sebuah kotak kaca dengan ukuran sekitar 50 sentimeter.

Salah satu anggota Komisi III yang ikut memasukkan koin untuk presiden itu adalah Desmon Mahesa, anggota Fraksi Gerindra. Desmon memasukkan koin koin ke kotak kaca itu. "Duit DPR sudah cukup, jadi kita sumbang presiden," kata Desmon semalam. (umi)

Vietnamese EV Taxi Service Push Sustainability Agenda with VinFast
Ilustrasi utang.

5 Negara yang Paling Jarang Utang di Dunia, Nomor 1 Tetangga Indonesia

Tidak semua negara di dunia ini mengandalkan utang dalam proses pembangunan dan pengelolaan pemerintahannya. Ada lima negara yang memiliki tingkat utang paling rendah.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024