- VIVAnews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVAnews – Menjelang perayaan hari besar umat Kristiani, Natal dan Tahun Baru, Polda Bali menyiapkan dua per tiga kekuatannya atau sekitar 9.000 personel.
"Selain di pintu masuk Bali, kita juga akan lakukan sterilisasi pada beberapa gereja yang akan melakukan kegiatan ibadah Natal," ujar Kabid Humas Polda Bali, Kombes Pol Gde Sugianyar kepada VIVAnews, Rabu 22 Desember 2010.
Di Bali terdapat 237 gereja yang akan melakukan kegiatan Natal. Sebanyak 18 gereja di antaranya memiliki kegiatan yang padat.
"Termasuk di 18 gereja tersebut, kami menempatkan Tim Gegana, juga Densus serta intel,"kata dia.
Pengamanan di Pulau Dewata memiliki arti penting, sebab, banyak wisatawan yang sengaja menghabiskan liburan Natal dan Tahun baru di Bali. Buktinya, hampir 100 persen tempat wisata dan hotel di-booking.
Pengamanan, jelas Sugianyar, juga dilakukan dengan memeriksa seluruh kendaraan bermotor di tiap pintu masuk pelabuhan di Bali.
Terkait perayaan malam tahun baru 2011, Polda Bali meminta kepada masyarakat untuk menaati aturan yang ada, terutama soal petasan dan kembang api.
"Hanya boleh menjual, dan menyalakan kembang api dengan diameter maksimal 2 inchi. Untuk petasan tidak diizinkan, jika terbukti menjual dan menyalakan akan dikenakan sanksi” ujar Sugianyar.
Sugianyar mengatakan, di Bali terdapat 18 toko yang telah mendapat izin menjual kembang api. Sementara padagang kembang api yang marak dipinggir jalan merupakan pedagang eceran yang mengambil barang dari sejumlah toko berizin tersebut.
Laporan : Peni Widarti | Bali, umi