Berantas Teroris, Indonesia Gandeng Prancis

Tim anti teror Densus 88 melakukan operasi di Sukoharjo, Jawa Tengah
Sumber :
  • AP Photo

VIVAnews - Pemerintah Indonesia akan bekerjasama dengan pemerintah Prancis dalam pemberantasan dan pencegahan terorisme melalui program pendidikan. Kedua negara sepakat mengadakan dialog lintas keyakinan (interfaith dialog) yang diharapkan dapat menumbuhkan pemahaman yang lebih baik.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Amerika dan Eropa Kementerian Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, Selasa, 21 Desember 2010, usai pertemuan bilateral dengan delegasi dari Kementerian Luar Negeri Prancis.

Dia mengatakan bahwa kesepakatan antara kedua negara tersebut adalah tindak lanjut dan merupakan langkah konkrit dari komitmen presiden kedua negara tahun lalu pada kunjungan SBY ke Prancis.

Dialog lintas keyakinan yang akan dilakukan kedua negara pada tahun depan, ujar Marsudi, bertujuan untuk menangkal tumbuhnya pemahaman sempit yang mengarah kepada terorisme. Marsudi menjelaskan bahwa pemahaman yang dihasilkan nantinya dapat mengatasi tumbuhnya ekstrimisme.

“Tahun depan, Prancis berkomitmen untuk mengirimkan misinya bagi dialog antar keyakinan,” ujar Marsudi.

Selain dialog antar keyakinan, pemerintah kedua negara sepakat untuk melakukan kerja sama dalam melacak dan memberantas pendanaan terorisme di kedua negara.

“Kami sepakat untuk meningkatkan kerjasama dalam penegakan hukum dan pelaksanaannya,” ujar Sekretaris Jenderal Kemlu Prancis, Pierre Sellal.

Marsudi menjelaskan bahwa kerjasama yang dimaksud adalah pembangunan kapasitas agen pemberantasan terorisme kedua negara, pelatihan bersama, serta tukar-menukar informasi maupun teknologi.

Kerjasama ini rencananya akan dibicarakan lebih lanjut dan disahkan pada kunjungan Presiden Prancis, Nicolaz Sarkozy tahun depan ke Indonesia. Kunjungan tahun depan adalah janji Sarkozy saat kunjungan SBY ke Prancis tahun lalu.

Namun belum dapat dipastikan kapan Sarkozy akan mengunjungi Indonesia. Hal ini disebabkan kesibukan kedua negara yang akan memimpin kelompok negara-negara dunia. Indonesia akan memimpin ASEAN, sementara itu Prancis akan memimpin G20 dan G8.

“Draft kerjasamanya sudah kami susun, tinggal menunggu kunjungan Sarkozy tahun depan. Namun kami masih menentukan format kerjasamanya,” ujar Marsudi.

Terorisme menjadi topik hangat sedang terjadi di Eropa di tengah-tengah maraknya ancaman bom di beberapa tempat terkenal di beberapa kota besar. Menara Eiffel sendiri telah dua kali diancam bom, namun keduanya tidak terbukti. Para ahli memperkirakan jaringan teroris tengah merencanakan serangan terkoordinasi persis seperti serangan di Mumbai 2008 lalu yang menewaskan 175 orang.

Terpopuler: Pengakuan Shin Tae-yong ke Ernando, Kata Pelatih Australia Usai Dihajar Timnas Indonesia
Ilustrasi perkelahian dan pengeroyokan.

Detik-detik Pelaku Dugaan Pelecehan Seksual Anak di Bawah Umur Diamuk Massa

Saat hendak diamankan, massa yang geram sempat menghakimi pelaku berulang kali hingga babak belur. Bahkan polisi sempat dibuat kewalahan dengan banyaknay massa.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024