Disuntik Rp310 M, Merpati Minta Lagi Rp600 M

Pesawat perintis maskapai Merpati seri PK-NUS di Bandara Manokwari, Papua Barat
Sumber :
  • Antara/ Yudhi Mahatma

VIVAnews - PT Merpati Nusantara Airlines membutuhkan dana Rp600 miliar untuk menyelesaikan permasalahan perusahaan saat ini. Jika mendapat dukungan pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat, Maka Merpati berkeyakinan dapat menjadi perusahaan sehat pada 2016.

Direktur Utama Merpati Nusantara Airlines, Sardjono Jhony Tjitrokusumo menjelaskan kucuran dana dari Pemerintah sebesar Rp310 miliar dirasakan belum cukup untuk menyelesaikan permasalahan Merpati yang ada sekarang ini.

"Kucuran Rp310 miliar kemarin itu tidak cukup, nanti Merpati minta lagi-minta lagi. Kalau memang Merpati mau recover, menyelesaikan masalah saat ini kita butuh Rp600 miliar," ucap Jhony di Jakarta, Selasa 30 November 2010.

Menurut Jhony, dana sebanyak Rp600 miliar tersebut akan digunakan sebagai tambalan defisit Merpati, untuk revitalisasi mesin pesawat, dan pembiayaan berbagai suku cadang. Dana sebesar Rp600 miliar itu di luar dana Subsidiary Loan Agreement (SLA) sebesar US$220 juta dari pemerintah China.

"Kalau dana SLA itu tidak pernah masuk ke Merpati, itu program G to G pemerintah Indonesia dengan China," katanya.

Johny menuturkan saat ini Merpati hidup dari utang dan mengandalkan cash flow yang ada. Merpati telah melakukan penghematan di berbagai bidang, seperti menawar harga sewa pesawat, mesin pesawat, dan penghematan ground service equipment.

"Saat ini Merpati sudah menghemat hingga US$23 juta," katanya. (hs)

4 Wakil Indonesia Hadapi Lawan Tangguh di Perempat Final BAC 2024 Hari Ini
ilustrasi ambulans.

Pemudik Asal Lumbuk Linggau Meninggal Dunia Diduga Kelelahan di Perjalanan

 Seorang pemudik meninggal dunia di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, pada Kamis, 11 April 2024.

img_title
VIVA.co.id
12 April 2024