- Antara/ Wahyu Putro A
VIVAnews - Dibukanya Bandara Adisutjipto Yogyakarta pada awal minggu ini mulai dirasakan dampaknya bagi geliat dunia pariwisata di Yogyakarta.
Kunjungan atau tingkat hunia hotel kelas bintang dan melati mengalami peningkatan yang signifikan. Hunian hotel berbintang naik 10 persen, sedangkan hotel kelas melati 5 persen.
"Paska erupsi merapi kedua, tingkat hunian hotel hanya 20 persen dari jumlah kamar yang tersedia. Namun saat ini kembali merangkak naik," kata Ketua Badan Promosi Pariwisata kota Yogyakarta (BP2KY) yang juga Sekretaris Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Yogyakarta, Deddy Pranowo Eryono, Rabu.
Meelihat perkembangan tersebut, Deddy yakin target hunian hotel sebanyak 70 persen untuk segala kelas pada liburan akhir tahun akan terpenuhi. Apalagi saat ini kondisi Yogyakarta sudah aman dan tidak lagi
terpengaruh oleh debu vulkanik.
"Kita optimistis tingkat hunian hotel pada akhir tahun akan mencapai 70 persen, apalagi saat ini gunung Merapi kian bersahabat," tandasnya
Lebih lanjut Deddy Pranowo, beberapa penyelenggara event akhir tahun di Yogyakarta seperti meeting, conference yang sempat ditunda karena erupsi Merapi telah mengonfirmasi pelaksanaan acara itu.
"Yang semula menunda, akhirnya memastikan kembali untuk datang ke Yogyakarta terutama wisatawan mancanegara," tegas Deddy Pranowo.
Geliat dunia pariwisata tersebut menurut Deddy terjadi karena Bandara Adi Sutjipto Yogyakarta kini mulai beroperasi lagi dan itu menunjukkan kondisi Yogyakarta memang sudah aman.
“Pembukaan bandara membuat wisatawan yakin Yogyakarta aman dan mereka mulai mendatangi Yogyakarta,” kata Deddy.
Laporan: Juna Sanbawa | Yogyakarta