Bahaya Merapi: Sakit Jiwa dan Bangkai Ternak

Pasca Erupsi Merapi
Sumber :
  • FOTO ANTARA/Noveradika

VIVAnews --  Sebagian pengungsi kini sudah pulang ke rumah masing-masing. Meski Merapi relatif tenang, bahaya mengintai dari sumber lain.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Bondan Agus Suryanto mengatakan, Merapi membawa efek merugikan, dari gangguan kesehatan hingga ganggaun jiwa.

"Terdata ada 386 pengidap gangguan jiwa di Provinsi DIY," kata dia, Rabu 24 November 2010.

Gangguan jiwa ini  bisa diakibatkan trauma, juga kehilangan keluarga akibat erupsi Merapi.

Dijelaskan dia, pihak dinas kesehatan akan langsung mendatangi rumah-rumah para korban terkena gangguan jiwa.

Sementara, erupsi Merapi juga menimbulkan penyakit infeksi saluran pernafasan atas (ISPA). Ditemukan 4.708 kasus. Sementara penyakit kulit akibat efek pencemaran udara dan air berjumlah 1.002 kasus.

Bangkai-bangkai ternak yang tewas akibat erupsi juga berefek negatif. "Menimbulkan sakit diare, sakit perut, gangguan lambung. Dan yang paling riskan adalah anak-anak," tambah dia.

Sementara, kepala balai besar teknik kesehatan lingkungan dan pengendalian penyakit menular Yogyakarta, Maryadi mengatakan, pasca erupsi Merapi, yang perlu diwaspadai adalah bangkai ternak.

Apalagi, meski dibakar, bangkai ternak tetap berbahaya dan menimbulkan penyakit.

Solusinya, "sebelum dibakar harus disiram prebiotik dan disinsfektan dulu," kata dia.

Disemprot caira agar ketika dibakar, bangkai-bangkai ternak tidak mengeluarkan gas methan.

Dijelaskan dia, dari 2.395 ekor sapi yang mati diDIY, sudah mulai dilakukan pembakaran sejak Senin 22 November 2010 lalu.

"Setiap harinya baru bisa dibakar antara 6 sampai 7 ekor bangkai hewan ternak. Jadi hingga sekarang baru sekitar 13 ekor sapi yang dibakar," kata dia.

Mengapa baru sedikit yang dibakar? Dijelaskan Maryadi, yang melakukan pembakaran hanya satu tim yang terdiri dari empat orang.

Laporan: Erick Tanjung| Yogyakarta

Terdakwa Yosep Subang Diadili Bunuh Istri dan Anak Demi Uang, Korban Dibacok Pakai Golok
Sapi Albino Ko Muang Phet.

Kerbau Albino Diundang ke Gedung Pemerintah, Harganya Rp7,8 Miliar

Kerbau albino bertubuh besar ini bernama Ko Muang Phet, terkenal di kalangan peternak Thailand sebagai hewan pejantan. Tingginya 1,8 meter dan berusia empat tahun.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024