- Antara/ Musyawir
VIVAnews - Aktivitas wisatawan di Gunung Bromo di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, masih berjalan normal. Pengusaha wisata masih melayani pengunjung hingga padang pasir Bromo.
Pengusaha mengaku belum tahu bila kawasan itu harus steril menyusul peningkatan aktivitas Bromo. "Wisatawan masih banyak," kata Budianto, pengusaha wisata di lereng Bromo saat dihubungi VIVAnews, Selasa 23 November 2010 saat dihubungi sekitar pukul 18.00 WIB.
Sebelumnya, peningkatan aktivitas vulkanik membuat jalur pendakian Bromo ditutup sejak 8 November. Wisatawan hanya boleh ke lereng Bromo hingga padang pasir.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi menyatakan status Gunung Bromo telah meningkat menjadi Awas atau Level IV. Peningkatan status ini diputuskan pukul 16.30 WIB, kurang dari 10 jam setelah penetapan status siaga pukul 08.00 WIB pagi tadi.
Peningkatan aktivitas kegempaan Bromo ditandai dengan Kegiatan Gempa Vulkanik Dalam (VA) dan Gempa Vulkanik Dangkal (VB) secara fluktuatif. Sejak 8 November, mulai tercatat Tremor Vulkanik.
Guna mengurangi risiko bencana erupsi Bromo, masyarakat, wisatawan, dan pendaki tidak diperbolehkan mendekati gunung dalam radius 3 km dari kawah aktif.
"Area kaldera lautan pasir dalam radius 2,5 km dari kawah aktif, sehingga harus steril dan tertutup dari aktivitas masyarakat dan wisata," tulis keterangan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. (umi)