TII: Kasus Gayus Konfirmasi Indeks Korupsi

Pembacaan Eksepsi Gayus Tambunan Ditunda
Sumber :
  • VIVAnews/Tri Saputro

VIVAnews - Lenggang kangkung terdakwa mafia hukum Gayus Tambunan selama di Rumah Tahanan Mako Brimob Kelapa Dua menjadi gambaran buruknya pelayanan publik di sejumlah lembaga negara.

Gandeng IDH.ID, KoinWorks Sediakan Layanan Pay Later bagi UMKM dan Ritel

Apalagi ada tambahan fakta Kepala Rutan Mako Brimob tersebut, Kompol Iwan Siswanto, mengaku menerima uang dari Gayus sejak Juli lalu senilai total Rp368juta.

"Ini kan mengonfirmasi hasil Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang selama ini TII keluarkan," kata Ketua Dewan Pengurus Transparansi Internasional Indonesia (TII), Todung Mulya Lubis, dalam perbincangan dengan VIVAnews, Senin malam 15 November 2010.

Survei terakhir, kata dia, pelayanan publik yang dinilai paling buruk adalah kepolisian. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) merilis Integritas Sektor Publik di Indonesia Tahun 2010 di mana sejumlah pelayanan publik di kepolisian memang masih buruk.

Jika kepolisian hendak membantah semua data ini, kata dia, kasus Gayus menjadi konfirmasi. "Kasus ini lebih parah dari dugaan saya," kata Todung. "[Gayus] 68 kali keluar-masuk penjara dalam empat bulan? Saya kehilangan kata-kata."

Jalan Salib Kolosal di Ruteng Ikut Dijaga Remaja Muslim, Ribuan Orang Menyaksikan

Dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Gayus Tambunan akhirnya mengaku bahwa dia memang pergi ke Bali sesuai dengan foto hasil bidikan wartawan, Jumat 5 November lalu.

Gayus pun sudah ditetapkan sebagai tersangka pemberian suap kepada Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Mako Brimob Kelapa Dua, Kompol Iwan Siswanto sebesar Rp368 juta. Meski Gayus membantah itu suap, Iwan mengakui uang itu dia terima sejak Juli lalu, awal Gayus bisa bebas keluar-masuk rutan.

Presiden Joko Widodo (Jokowi)

Jokowi Launches Permanent Housing After Disaster in Central Sulawesi

Indonesian President Joko Widodo (Jokowi) inaugurated several post-disaster tsunami revitalization projects in 2018 during his working visit to Central Sulawesi Province.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024