Letusan Merapi 5 November Terbesar Sejak 1872

Erupsi terbesar Gunung Merapi tahun 2010
Sumber :
  • ANTARA/Anis Efizudin

VIVAnews - Erupsi besar Gunung Merapi yang terjadi pada Jumat dini hari 5 November 2010 menewaskan 88 orang. Luncuran awan panas itu merupakan yang terpanjang sejak 1872 silam.

"Luncuran awan panas itu (5 November 2010) mencapai 15 kilometer, dibanding sebelumnya mencapai 11-12 kilometer (tahun 1872)," kata Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM R Sukhiyar, di Kantor BPPTK, Yogyakarta, Minggu 7 November 2010.

Menurut Sukhiyar, potensi terjadinya awan panas Merapi masih cukup tinggi di 12 sungai yang berhulu di Gunung Merapi. Namun karena kawah Merapi mengarah ke selatan, sehingga paling rawan mengarah ke Kali Gendol atau bermuara di Sungai Code.

"Kali Gendol paling rawan dibanding 11 sungai lainnya. Oleh karena itu warga sekitar Kali Gendol harus diungsikan," ujar dia.

Berdasarkan data Badan Geologi ESDM, letusan tahun 1872 yang dianggap sebagai letusan terakhir dan terbesar pada abad 19 dan 20 telah memiliki diameter antara 480 sampai 600 meter. Letusan 138 tahun lalu itu berlangsung selama lima hari dan digolongkan dalam kelas D.

Suara letusan saat itu terdengar sampai ke Karawang, Madura dan Bawean. Saat itu, awan panas mengalir melalui hampir semua hulu sungai yang ada di puncak Merapi yaitu Apu, Trising, Senowo, Blongkeng, Batang, Woro, dan Gendol. Awan panas dan material produk letusan itu 'hanya' menghancurkan seluruh desa-desa yang berada di atas elevasi 1.000 meter.

Sementara, letusan pada 5 November menewaskan 88 korban. Mereka adalah warga Dusun Bronggon, Argomulyo, Kecamatan Sleman, yang berjarak sekitar 16 sampai 18 kilometer dari puncak Merapi. Letusan itu bahkan menghempaskan kubah Merapi yang baru terbentuk.

Menurut Sukhiyar, lahar yang memenuhi Kali Gendol saat ini ketinggiannya di atas 10 meter dari sungai. Untuk terjadinya banjir lahar dingin masih membutuhkan waktu yang lama dan membutuhkan curah hujan yang tinggi. Namun kondisi itu harus diwaspadai terutama penduduk yang tinggal di bantaran Sungai Code. (hs)

Laporan: Juna Sunbawa l DIY

Antisipasi Letusan Lebih Besar, 5.000 Korban Erupsi Gunung Ruang Dilarang Tinggalkan Pengungsian
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan [dok. Humas Kemenko Marves]

Pembebasan Lahan di IKN Sesuai Target, Luhut Pede Upacara 17 Agustus Bisa Digelar di Istana Baru

Luhut menilai hal ini merupakan sesuatu yang realistis, mengingat progres pembangunan IKN yang dilihatnya sudah 80 persen selesai dikerjakan.

img_title
VIVA.co.id
7 Mei 2024