- Ikhsan Mahmudi | Surabaya Post
VIVAnews - Pakar Ilmu Geologi dan Kegunungapian Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Amin Widodo, mengingatkan untuk tidak meremehkan kondisi Gunung Semeru yang saat ini statusnya masih "waspada".
Dia menyarankan warga terdekat harus segera dievakuasi. Menurut Amin, gejala vulkanik yang mulai muncul dari gunung dengan puncak tertinggi berjuluk Mahameru di ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl) itu, perlu diwaspadai.
"Kalau sudah seperti itu harus mengungsi. Karena status waspada akan berlanjut ke awas," terang Amin Widodo dihubungi VIVAnews.com, Kamis, 4 November 2010.
Dia menjelaskan, dalam status waspada tidak bisa diprediksi apa yang bakal terjadi terhadap Semeru yang terletak di wilayah Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur.
Pemerintah setempat harus mengambil pelajaran dari Merapi untuk mengantisipasi letusan gunung yang berada di posisi geografis antara 8°06'LS dan 120°55' BT itu.
"Menurut saya, pelajaran dari Merapi harus dicamkan. Jangan sampai terulang kembali dan menimbulkan kerugian," lanjut dia.
Amin menilai, semua tergantung informasi yang dikirim oleh pos pantau yang berada di sekitar lokasi. Kemudian diteruskan ke masyarakat.
Dia juga kembali mengingatkan tidak boleh lengah. "Harus tanggap, termasuk terus mengaktifkan alat detektor gunung api. Agar bahaya Semeru bisa diantisipasi," kata dosen di ITS itu.
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya