- lionair.co.id
VIVAnews - Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT 712 tujuan Jakarta-Pontianak tergelincir di Bandara Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat, siang tadi. Penyebabnya, pendaratan pesawat melebihi runway (landas pacu) atau over shoot.
"Akibat kecelakaan itu, nose wheel atau roda depan mengalami patah," kata Direktur Teknik dan Operasi PT Angkasa Pura II Salahudin Rafi dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews.com, Senin 2 November 2010.
Menurut Salahudin Rafi, akibat kecelakaan itu tidak hanya roda depan yang patah. Tapi juga main gear dari pesawat Boeing 737 seri 400 dengan registrasi PK-LIQ itu rusak parah. Pesawat itu terjerembab di ujung runway 15 sekitar pukul 11.18 waktu setempat.
"Engine rusak dan pesawat terjerembab di tanah ujung landasan," kata pria yang disapa Rafi ini. Dia menjelaskan, akibat pendaratan yang melebihi runway itu, posisi pesawat berada di area RESA atau Runway End Safety Area.
Angkasa Pura sudah berkoordinasi dengan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) terkait proses evakuasi. "Kami sudah mengamankan lokasi kejadian. Berapa lama proses evakuasi belum bisa dipastikan," ujar Rafi.
Direktur Umum PT Lion Air Edward Sirait memastikan 169 penumpang dan enam kru selamat. Untuk pengobatan korban luka akan ditanggung sepenuhnya oleh perusahaan. "Ini sesuai prosedurnya," kata Edward saat dihubungi VIVAnews.com, siang tadi.