- AP Photo/Slamet Riyadi
VIVAnews - Meskipun Dusun Kinahrejo, Umbulharjo, Cangkringan mengalami rusak parah pasca diterjang erupsi Merapi pada Selasa, 26 Oktober lalu, namun Gubernur DIY, Sri Sultan HB X mengaku belum ada rencana untuk melakukan relokasi warga masyarakat Kinahrejo.
“Rencana relokasi memang belum ada karena relokasi warga juga memiliki konsekuensi yang berat dan itu juga membutuhkan proses yang lama. Kalau masyarakatnya nggak mau, bagaimana coba?“ ujarnya di Yogyakarta, Jumat, 29 Oktober 2010.
Menurutnya, warga masyarakat Kinahrejo mungkin saja tidak mau meninggalkan kampung halamannya. Bahkan di satu sisi, kampung Kinahrejo memiliki nilai historis bagi warga masyarakat yang bersangkutan.
“Prinsipinya nanti tergantung masyarakat Kinahrejo. Kalau mau mengungsi ya monggo, prosesnya juga lama. Sedangkan kalau tidak mau mengungsi, juga membutuhkan waktu lama untuk perbaikan rumah. Nanti jika rumah sudah bisa ditinggali, lahan pertanian juga perlu dibenahi,“ ujar Sultan.
Kampung Kinahrejo, berjarak sekitar 7 kilometer dari puncak Merapi. Pada erupsi kemarin, dusun Kinahrejo diterjang oleh awan panas. Bahkan, pada erupsi Selasa lalu, sebagian besar yang menjadi korban adalah warga Kinahrejo. Lingkungan Kinahrejo luluh lantak tersapu awan panas dan debu vulkanik. (hs)
Laporan Fajar Sodiq | Sleman