- Fajar Sodiq/VIVAnews
VIVAnews - Meningkatnya status Gunung Merapi menjadi Siaga membuat pemda di sekitar gunung api teraktif itu ikutan siaga. Pemkab Magelang langsung menyiapkan 52 barak pengungsian atau Tempat Pengungsian Akhir (TPA) untuk mengantisipasi terjadinya letusan Gunung Merapi.
Di Kabupaten Magelang, terdapat 19 desa yang termasuk Kawasan Rawan Bencana (KRB) III karena terletak di lereng Merapi.
Kasubid Penyelamatan dan Rehabilitasi, Kesbangpol dan Penanggulangan Bencana, Kabupaten Magelang, Heri Prawoto mengatakan, barak pengungsian itu tersebar di 6 kecamatan, yakni Srumbung, Dukun, Mungkid, Muntilan, Sawangan dan Salam.
Barak pengungsian tersebut terdiri dari sejumlah pos pengungsian permanen yang ada di Tanjung, dan sejumlah balai desa maupun kelurahan yang difungsikan menjadi barak pengungsian.
“Kita menggunakan balai desa sebagai tempat pengungsian. Tentunya, di daerah yang aman dari letusan Merapi,” kata dia saat dihubungi VIVAnews.com, Jumat, 22 Oktober 2010.
Jumlah barak pengungsian itu, diperkirakan bisa menampung semua warga yang tinggal di Kawasan Rawan Bencana (KRB) III yang jumlahnya mencapai 39.210 orang. Warga ini tersebar di 19 desa dan 3 kecamatan di Srumbung, Dukun, dan Sawangan.
“Di Dukun dan Srumbung masing-masing terdapat 8 desa yang letaknya cukup rawan dengan Merapi. Sedangkan di Sawangan terdapat 3 desa. Kita sering melatih proses evakuasi kepada para warga tersebut. Sehingga, ketika terjadi letusan, nantinya mereka akan mudah melakukan evakuasi,” terangnya.
Sedangkan untuk prosedur evakuasi pengungsi, dijelaskan dia, pertama-tama warga akan berkumpul di titik kumpul dusun. Lantas, berlanjut kumpul di titik kumpul desa. Selanjutnyam mereka akan dievakuasi dengan menggunakan angkutan truk ke barak pengungsian
“Untuk proses evakuasi ke tempat pengungsian, pertama-tama warga akan berkumpul di titik kumpul dusun. Selanjutnya, berkumpul di titik kumpul desa. Setelah itu, mereka akan dievakuasi dengan angkutan truk ke Tempat Pengungsian Akhir yang tersebar di 52 titik,” sebutnya.
Laporan: Fajar Sodiq | Solo
5 Orang jadi Tersangka Baru Korupsi Timah, Siapa Saja Mereka?
Lima orang kembali ditetapkan jadi tersangka kasus dugaan korupsi tata niaga komoditas timah wilayah Izin Usaha Pertambangan atau IUP PT Timah Tbk 2015-2022. Tiga ditahan
