SBY Tunda ke Belanda, Warga Amsterdam "Lega"

Ratu Beatrix (kanan) saat menerima sambutan dari rakyat Belanda
Sumber :
  • AP Photo/Robin Utrecht, Pool

VIVAnews - Penangguhan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda ternyata disambut "lega" oleh warga Amsterdam.

Drama 4 Gol Lawan Madura United, Dewa United Jaga Asa Tembus Championship Series

Sejumlah ruas jalan di ibukota Belanda itu tidak jadi ditutup hari ini sehingga lalu lintas tetap berjalan seperti biasa.

Laman pemerintah Kota Amsterdam mengungkapkan bahwa pada 28 September lalu sudah diumumkan melalui pamflet sejumlah penutupan jalan di Amsterdam terkait dengan kunjungan Presiden Yudhoyono. Penutupan itu seharusnya diberlakukan hari ini, 7 Oktober 2010, atau pada hari kedua lawatan Yudhoyono yang direncanakan sebelumnya.

Penutupan jalan dijadwalkan di wilayah sekitar Monumen Nasional de Dam, yang sedianya akan dikunjungi tamu negara. Namun, berhubung Yudhoyono menunda kunjungan maka penutupan itu tidak jadi berlaku.

"Dengan demikian informasi yang disebar 28 September untuk warga sekitar Dam, Rokin, Damrak dan Nieuwezijds Voorburgwal batal. Surat yang berisikan pengumuman penutupan jalan untuk Kamis 7 Oktober itu batal," ungkap pengumuman pemerintah kota Amsterdam.

Keputusan itu disambut baik oleh warga. "Pengumuman itu berdampak besar bagi para penghuni," tutur seorang warga bernama Michiel saat menanggapi pengumuman itu lewat internet.

Seorang warga Amsterdam pembaca setia harian AT5 berakun 'rudipensionado' merasa senang kunjungan SBY ke ibukota batal. "Asyik juga nih, para aparat polisi bisa pulang tepat waktu seperti biasa. Dan tram bisa jalan normal dan jalan tidak harus ditutup," tutur dia seperti dikutip di laman Radio Nederland.

Penundaan kunjungan Yudhoyono itu terkait dengan sidang kilat Pengadilan di Den Haag, Selasa 5 Oktober 2010, atas tuntutan pemberontak Republik Maluku Selatan (RMS) agar pemerintah Belanda mencabut hak imunitas presiden Indonesia begitu tiba di Negeri Kincir Angin itu dan menangkapnya atas kasus pelanggaran HAM di Maluku.

Tuntutan itu ditolak pengadilan, namun belum ada jadwal baru kunjungan Yudhoyono ke Belanda. (umi)

Simulasi Makan Siang di Tangerang, Menko Airlangga Hartarto

Program Makan Siang Gratis Prabowo-Gibran Butuh 6,7 Juta Ton Beras per Tahun

Program makan siang gratis yang diusung oleh Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka diperkirakan membutuhkan 6,7 juta ton beras per tahunnya.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024