VIVAnews -- Juru Bicara Kepresidenan bidang Luar Negeri, Teuku Faizasyah, mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono telah mengirim surat pembatalan kunjungan ke Belanda kepada Ratu Beatrix, kemarin malam.
Surat dikabarkan telah diterima Perdana Menteri Belanda, Jan Peter Balkenende.
"Disampaikan [oleh] Menteri Luar Negeri (Marty Natalegawa) kepada Perdana Menteri Belanda saat bertemu di Belgia," kata dia di Istana Kepresidenan, Rabu, 6 Oktober 2010.
Dijelaskan Faizasyah, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa berada di Belgia dalam rangka Konferensi Tingkat Tinggi Asia - Europa Meeting (ASEM) di Brussels, Belgia, 4 - 5 Oktober 2010.
Namun hingga saat ini, Indonesia belum mendapat reaksi ataupun jawaban atas surat pembatalan kunjungan bilateral Presiden SBY ke Belanda.
Faizasyah menangkap tidak ada reaksi negatif dari Belanda atas pembatalan tersebut.
"Kami menangkap, sebenarnya dari evaluasi yang dilakukan oleh perwakilan (Belanda) tidak banyak reaksi yang mempermasalahkan secara ekstrem," ucap Faizasyah.
Faizasyah juga menjelaskan, saat ini situasi dalam negeri di Belanda juga disibukkan dengan pembentukan Pemerintahan. "Dengan demikian, apa yang terjadi saat ini kami menangkap tidak menjadi suatu isu yang besar di Belanda," jelas Faizasyah.
Kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Belanda dibatalkan di menit-menit akhir.
Kata SBY, pembatalan ini demi harga diri bangsa. Sebab, kelompok separatis RMS minta pengadilan HAM di negeri itu menangkap SBY saat berkunjung ke Belanda.
Persidangan pun digelar kilat, pada Rabu 6 Oktober 2010 waktu setempat -- bertepatan dengan waktu kedatangan SBY. (hs)
Bukan Dibakar, Begini Cara Buktikan Keaslian Madu Murni
Perlu digarisbawahi bahwa hanya madu murni yang berkhasiat bagi kesehatan, bukan madu yang sudah dicampurkan dengan pengawet atau pemanis
