Arif Afandi Gantikan Dahlan Iskan Pimpin BUMD

Calon Walikota dan Wakil Walikota Surabaya, Arif Afandi (kiri) - Adies Kadir
Sumber :
  • Antara/ Bhakti Pundhowo

SURABAYA POST – Setelah kalah dalam pemilihan Walikota Surabaya, Arif Affandi berlabuh di PT Panca Wira Usaha (PWU), sebuah badan usaha milik daerah Provinsi Jawa Timur. Mantan jurnalis ini menjadi Direktur Utama BUMD yang berfungsi sebagai holding company beberapa perusahaan itu.

Sebelumnya, Arif sempat mengungkapkan akan kembali menggeluti bidang jurnalistik yang sempat ditinggalkan sejak terpilih jadi wakil walikota di era Bambang. Sejak kalah dalam Pilwali Surabaya lalu ia dihubungi Gubernur Jawa Timur Soekarwo. “Gubernur yang meminta dengan menelepon saya,“ ujarnya.

Ngeri, Kuburan Massal Kembali Ditemukan Berisi 210 Mayat di Gaza Palestina

Permintaan ini dianggapnya sebagai sebuah tantangan yang menarik dan untuk dikembangkan.

Keberadaan Arif di PWU ini menjadi catatan DPRD Jatim mengingat adanya kaitan politik antara Soekarwo dengan Arif. Anggota Komisi C DPRD Jatim, A.Basuki Babussalam, ketika dikonfirmasi Kamis 23 September 2010, mengatakan, sebagai sebuah perusahaan, seharusnya yang duduk di pucuk pimpinan berasal dari kalangan professional dan lepas dari kepentingan politik.

Soekarwo dan Arif Affandi, kata Basuki, memiliki keterkaitan politik, karena sama-sama duduk di Partai Demokrat. Gubernur sebagai Ketua Majelis Pertimbangan DPD Partai Demokrat Jatim sementara Arif adalah Ketua Bidang Informasi Partai Demokrat.

Hanya saja, harus diakui DPRD Jatim tak bisa mengintervensi keputusan Gubernur Jatim mengingat dalam Undang-undang perseroan terbatas, penentuan itu diserahkan pada komisaris utama yang dalam hal ini Gubernur. “Tapi kalau pilihan itu ada ikatan politik menjadi tidak fair,” ujarnya. 

Secara personal, diakuinya Arif memiliki pengalaman dan kemampuan dalam mengelola beberapa perusahaan. Namun karena sudah dipilih, maka ada beberapa tantangan yang dihadapi oleh Arif terutama masalah kepemimpinan untuk bisa menyelesaikan masalah dan menggerakkan potensi PWU. 

Meski begitu, dewan tak mau kehilangan akal dalam menghadapi aturan ini. Basuki mengungkap saat ini Komisi C tengah menggodok rancangan perda perusahaan daerah termasuk PWU. “Nantinya siapapun yang diusulkan memimpin perusahaan daerah harus melalui mekanisme di DPRD, ini sedang kami tata,“ kata anggota Fraksi PAN DPRD Jatim itu. 

Pendapat lebih keras disampaikan oleh anggota Komisi C yang lain, Ahmad Firdaus Fibrianto yang merasa ditelikung dengan dipilihnya Arif Affandi sebagai pengganti Dahlan Iskan. Dia menagih janji bahwa pengganti Dirut PLN itu bakal berasal dari kalangan profesional bukan politisi. “Jelas DPRD Jatim ditelikung dengan keputusan ini,“ ujarnya.

Arif Afandi mengaku tak takut soal kondisi PWU yang sering merugi. Dia yakin PWU punya potensi  seperti Inabec maupun Lamongan Shorebase. Dengan kondisi yang ada, dirinya tetap ingin BUMD seperti PWU mampu memberikan sumbangsih Pendapat Akhir Daerah (PAD) pada APBD. Dia menargetkan PWU tak akan terus menerus mendapat suplai modal dari APBD Jatim.
 
Komisaris Utama PWU Chaerul Djaelani mengatakan, Arif dipercaya memimpin PWU untuk mengembangkan beberapa unit usaha. Pihaknya percaya akan ada optimalisasi beberapa aset dan usaha yang belum optimal. Bila perlu, katanya, anak perusahaan yang dirasa tidak produktif seperti pabrik genteng bisa diubah dengan unit usaha lain. “Biar semua anak cabang bisa maju, strateginya tetap dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan semua pihak,” ujarnya.

 Nani Mashita

Ilustrasi Masjid

Deretan Negara Ini Ternyata Tidak Miliki Masjid, Ada Negara Tak Terduga!

Pentingnya penelusuran tentang negara-negara tanpa masjid menjadi sorotan kali ini. Saat ini, Islam merupakan salah satu agama terbesar di dunia. Berikut daftar negaranya

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024