- Istimewa
VIVAnews - Petugas Gabungan Detasemen Khusus 88 Polri dan anggota Kepolisian Daerah Sumatera Utara menyita sejumlah senjata dari komplotan yang diduga merampok Bank CIMB Niaga Medan. Polri juga menyita bahan peledak.
"Barang bukti senjata AK-47 satu pucuk, FN satu pucuk, dan TNT setengah kotak," kata Kepala Divisi Humas Polri, Inspektur Jenderal Polisi Iskandar Hasan di Mabes Polri, Jakarta, Senin 20 September 2010.
Namun Iskandar tidak menyebutkan berapa berat TNT yang disita dari tangan para perampok itu. Iskandar hanya mengatakan bahan peledak itu juga bisa digunakan untuk berbagai peruntukan. "Sasaran belum tahu, kan bisa untuk bom ikan," kata dia.
Menurut dia, senjata yang ditemukan saat penangkapan para perampok ini identik dengan senjata yang digunakan para perampok CIMB Niaga pada 18 Agustus 2010 lalu.
"Di medan kita ungkap masalah perampokan. Mengapa? Karena ada kesamaan barang bukti yang didapat tadi malam dengan barang bukti di TKP," kata dia.
"Misalnya senjata yang ditemukan di Belawan beberapa hari lalu di rumah kosong identik di TKP. Pistol yang digambar media ada kesamaan. Ini yang akan kita kroscek dulu."
Dari penyergapan ini, polisi berhasil menangkap sekitar sepuluh orang. Dari hasil tangkapan itu, tiga orang tewas dan dua lainnya ditangkap pada Minggu kemarin di Tanjung Balai dan Belawan, Sumatera Utara. (umi)
MAKI Kirim Surat ke Nurul Ghufron, Minta Bantuan Mutasi ASN di Papua ke Jawa
Koordinator MAKI Boyamin Saiman mengirimkan sebuah surat kepada Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron meminta bantuan mutasi ASN dari Papua ke Jawa
